Fakta di Balik Kerajaan Angling Dharma, Mulai dari Sang 'Baginda Raja', Pendapat Sejarawan, dan Apa Bedanya dengan Sunda Empire
Masyarakat Indonesia, terutama netizen, tengha dihebohkan dengan berita kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Pandgeglang, Banteng.
IDWS, Jumat, 24 September 2021 - Sejauh ini diketahui, kerajaan tersebut memiliki seorang raja yang dipanggil Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus. Kerajaan Anglng Dharma miliknya dilaporkan berada di Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, melansir laporan Tribunnews.com.
Kendati disebut sebagai raja, ternyata gelar tersebut tidak diklaim oleh Jamaludin sendiri. Melainkan dari para warganya yang mengaitkan sosok Jamaludin dengan Satria Piningit dalam ramalan Jayabaya.
"Jadi bukan Raja yang mengklaim dia Raja, bukan. Tapi, memang istilah tersebut mucul dari banyak orang terhadap Raja. Sehingga kita menyebutkan bahwa inilah sosok Satria Piningit yang akan muncul di bumi," terang juru bicara Jamaludin, Ki Jamil Badranaya, Rabu (22/9/2021), dikutip dari TribunBanten.
Gelar Raja dan sebutan Satria Piningit disematkan pada Jamaludin karena ia dinilai dermawan. Ki Jamil menyebut Jamaludin selama ini aktif di bidang sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu.
Rumah warga yang dibangun oleh Baginda Jamaludin memiliki ciri khas, yakni bertuliskan Angling Dharma di bagian atasnya. (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)
“Baginda semua kegiatannya di bidang sosial, terutama tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat miskin. Intinya, memanusiakan manusia,” jelasnya.
Selama ini, ujar Ki Jamil, Jamaludin selalu memperbaiki atau membangun kembali rumah-rumah warga miskin di sekitarnya. Jamaludin juga rutin memberikan santunan pada anak yatim piatu. Hingga saat ini, Jamaludin telah merenovasi rumah 30 warga miskin.
"Hingga saat ini sudah 30 rumah yang dibangun oleh Baginda, dan akan terus bertambah," ucap Ki Jamil, melansir laporan Tribunnews.com mengutip Kompas.com
Diketahui, biaya renovasi tersebut berasal dari uang pribadi Jamaludin.
“Yang rumahnya tidak layak, Baginda bangun dengan anggaran tidak dari pihak manapun. Tidak dibantu oleh pemerintah atau sumbangan-sumbangan. Itu murni semuanya pekerjaan Baginda," ungkapnya.
Sultan Jamaludin Firdaus (82) yang memang disebut Baginda oleh santri dan pekerjanya. Ia disebut memiliki gaya busana nyentrik dan memiliki rumah bak kerajaan dengan nama Angling Dharma. (DOK. ISTIMEWA/Ki Jamil Badranaya)
Tidak ada Kerajaan Angling Dharma di Banten
Menanggapi kehebohan terkait Kerajaan Angling Dharma, Peneliti Sejarah Banten UIN SMH, Mufti Ali menegaskan Kerajaan Angling Dharma tidak pernah muncul dalam hasil riset penelitian para sejarawan yang ada di Banten.
Ali menyebut kerajaan yang tertua di Banten hanyalah Kerajaan Banten Girang yang ada pada abad ke-10.
Kemudian setelahnya pada awal abad ke-16 muncul Kesultanan Banten.
"Kerajaan Angling Dharma tidak pernah muncul dalam hasil riset penelitian para sejarawan di Banten. Dan bicara tentang entitas politik atau kerajaan tertua itu Kerajaan Banten Girang pada abad ke-10," kata Ali dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (24/9/2021).
Baginda Sultan Iskandar Jamaluddin Firdaus, pemimpin Kerajaan Angling Dharma Pandeglang (dok. pengikut Kerajaan Angling Dharma Pandeglang, Ki Jamal)
Ali pun menilai viralnya Kerajaan Angling Dharma di masyarakat ini bukan karena hasil riset, tetapi hanya dari cerita lisan saja.
Dengan tegas Ali pun menyatakan bahwa Kerajaan Angling Dharma ini tidak pernah ada.
"Saya meyakini viralnya di masyarakat tentang Kerajaan Angling Dharma ini bukan fenomena hasil riset tapi ini legenda dan cerita lisan. Saya kira ini bisa disebut fabrikasi ya, artinya Kerajaan Angling Dharma ini tidak pernah ada," terangnya.
Reaksi polisi
Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah, mengungkapkan temuan soal munculnya pria di Pandeglang yang disebut Raja Angling Dharma.
"Hasilnya raja yang disebutkan dan viral tidak bersangkutan kerajaan. Itu murni bersangkutan suka dengan corak-corak kerajaan," katanya pada pada Kamis (23/9/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut dia, Iskandar Jamaludin Firdaus itu tidak melanggar kaidah hukum.
Malah, kata dia, Iskandar Jamaludin Firdaus memberi bantuan kepada masyarakat kurang mampu.
Untuk itu, dia meminta, agar kejadian itu tidak dikaitkan Sunda Empire yang sempat viral di media sosial lantaran membuat kerajaan.
"Jelas berbeda tentu. Karena dana membangun rumah itu berdasarkan keterangan yang kami peroleh itu berasal dari dana swadaya dan bantuan dari donatur yang datang ke rumah baginda," jelasnya.
(Stefanus/IDWS)