Eks Asisten Panji Petualang Tewas Usai Digigit King Cobra Saat Nobar Piala Dunia
Alprih Priyono (26) eks asisten Panji Petualang, meninggal dunia usai digigit oleh ular di malam final Piala Dunia 2022.
IDWS, Rabu, 21 Desember 2022 - Kejadian itu bertempat di Gang Lipur, Jalan A. Yani, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Kronologi awal Alprih bisa membawa ular berjenis King Cobra tersebut masih simpang siur.
Menurut pengakuan teman dekat Alprih bernama M. Sidik Saefulrahman (30), Alprih menerima kantong kain warna merah berisi ular King Cobra dari seorang remaja ketika datang ke Gang Lipur menghadiri acara Musang Lovers.
Sedangkan menurut pengakuan ibunya Alprih, Iroh (68), Alprih datang ke sana untuk berkumpul bersama komunitas musik nonton bareng final Piala Dunia 2022.
Yang jelas, saat tengah menonton siaran sepakbola, Alprih sudah membawa kantong kain berisi ulang mematikan tersebut, tanpa membawa alat0alat untuk menghadapi ular.
Menurut M. Sidik Saefulrahman, saat tengah menonton bola, Alprih membuka kantong kain yang ia bawa lalu memegang ular King Cobra itu dengan tangan kanannya. Tiba-tiba teman-teman Alprih bersorak saat Argentina mencetak gol kedua. Ular itu sepertinya terkejut dan langsung menggigit bagian jari telunjuk Alprih.
Usai digigit, Alprih langsung muntah-muntah, membuat teman-temannya panik. Ia langsung dilarikan ke RSUD Syamsudin SH untuk mendapat perawatan. Saat mendapatkan penanganan, Almarhum Alprih sempat bertahan dan konsdisinya sempat membaik.
"Satu jam itu sudah membaik. Bahkan sudah bisa ngobrol. Saat itu pukul 22.44 WIB mendapapat penanganan dan mendapatkan obat serum anti bisa ular. hingga kembali kritis hingga pukul 12.15 WIB malam meninggal," jelas M. Sidik Saefulrahman seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Alprih Priyono (26) asisten Panji Petualang meninggal karena dipatuk ular king kobra. (Tribunnews.com)
Meninggal ketika sang ibu tiba
Sekitar pukul 23.00 WIB, seorang teman datang ke rumah Alprih dan meminta identitas dan jaminan Alprih, sambil membawa kabar Alprih tergigit ular kepada Ibunya, Iroh.
"Ibu pun mendengar hal itu sudah biasa. Kemudian nanya ke temannya kondisinya baik-baik saja. Saya shalat sunat aja di rumah," ucap Iroh seperti dikutip dari Tribunnews.com. .
Tak lama setelah itu, sekutar pukul 12.00 malam, tiba-tiba datang lagi temannya dan mengajak ibunya ke rumah sakit. Setelah ibunya tiba di Rumah Sakit, saat itu Alprih sedang ditangani oleh petugas kesehatan dengan cara dipompa jantungnya.
"Jantungnya katanya melemah, saya samperin anak saya itu saya bisikin ke telinganya supaya kuat, Allahu, Allahu, namun habis itu matanya langsung tertutup dan kata petugas jantungnya sudah berhenti," kata Iroh.
"Kemudian saat itu, perawat periksa menyatakan Alprih meninggal dunia. Tapi Alhamdallah kondisi saya tenang dan langsung disiapkan ambulan di bawa ke rumah," pungkasnya.
(Stefanus/IDWS)