Alasan Kenapa Jangan Minta Oleh-oleh Sama Orang yang Berpergian!
Hampir semua orang meminta oleh-oleh kepada siapa saja yang berpergian entah itu teman maupun keluarga. Sepertinya kebiasaan itu merupakan hal yang sudah lazim dilakukan semua orang. Apalagi jika kita tahu ada teman atau kerabat yang ingin berpergian jalan-jalan ke luar kota atau luar negeri, pasti dengan refleks mulut kita meminta oleh-oleh. Hal itu tidak bisa dipungkiri semua orang yang ada di dunia ini.
Mendapatkan cendramata atau sekedar makanan ringan yang dibawakan orang yang berpergian memang menjadi sebuah kesenangan, tapi apakah kamu tahu bahwa kebiasaan kita meminta oleh-oleh ke orang yang berpergian itu dilarang oleh Rasulullah SAW. Kok bisa?
Nah,kali ini team idws akan meberikan ulasan lengkapnya perihal meminta oleh-oleh kepada orang yang berpergian. Simak yuk!
Tindakan meminta oleh-oleh itu sama halnya dengan tidakan meminta-minta sesama manusia. Hal ini tentunya dilarang oleh Rasulullah SAW. Beliau melarang seorang muslim untuk meminta-minta kepada orang lain, kecuali jika orang itu membutuhkan kebutuhan yang sangat mendesak.
Rasulullah sudah memperingatkan umatnya, bagi siapa saja yang melakukan perbuatan meminta-minta kepada orang lain, maka pada saat hari kiamat tidak ada sepotong dagingpun akan melekat pada wajahnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Terus-menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun,” (HR. Al-Bukhari no. 1474 dan Muslim no. 1725).
Hal itu akan menjadi balasan setimpal bagi manusia yang tidak memiliki rasa malu dalam meminta-minta kepada sesama manusia, hal itu juga termasuk dalam meminta oleh-oleh. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapat berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan mendapat berkahnya, dia bagaikan orang yang makan namun tidak pernah merasa kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” (HR. Al-Bukhari no. 1472 dan Muslim no. 1717).
Dengan kita meminta oleh-oleh berarti kita sama halnya telah membebani orang yang berpergian itu dengan titipan dan amanah dari kita. Inilah yang dilarang, karena orang yang kita mintai oleh-oleh belum tentu kembali dengan selamat dan menjalankan amanahnya. Oleh karena itu, kita seharusnya meringankan perjalanan mereka, bukan malah mempersulit mereka dengan meminta oleh-oleh. Bahkan, seharusnya kita mendoakannya agar bisa selamat sampai tujuan dan kembali dengan keadaaan selamat.