Kisah Sedih Mahasiswi UNY yang Kesulitan Bayar Uang UKT Hingga Ajal Menjemput
Sebuah kisah tragis dari dunia pendidikan mengapung di Twitter, mengisahkan seorang mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga meninggal dunia.
IDWS, Jumat, 13 Januari 2023 - Kisah yang kini jadi viral di Twitter itu ditulis oleh Rachmad Ganta Semendawai (24) lewat akun @rgantas. Hingga artikel ini ditulis, cuitan tersebut telah dibagikan lebih dari 14 ribu kali, dikomentari lebih dari 2.200 kali, dan disukai lebih dari 47 ribu kali.
Ganta adalah teman dari Nur Rizka Fitri Aningsih, mahasiswi yang diceritakan dalam kisah tersebut. Nur Rizka yang merupakan mahasiswi UNY angkata 2020 telah meninggal dunia pada 9 Maret 2022 karena sakit.
Dalam kisahnya, Ganta menjelaskan bahwa Nur Rizka adalah mahasiswi yang berasal dari sebuah desa di Purbalingga, Jawa Tengah, yang hidup sederhana bersama kedua orangtuanya yang berjualan sayur dengan gerobak di pinggir jalan. Nur Rizka memiliki tiga saudara.
Awal mendaftar di UNY, Nur Rizka sudah mengisi pendapatan seusai ekonomi orangtuanya yang hanya berjualan sayur keliling. Akan tetapi saat itu dia tidak punya laptop dan harus meminjam ponsel tetangga. Lalu, saat mengunggah berkas-berkas terjadi kegagalan karena ponsel yang digunakan kurang canggih. Nur Rizka pun mendapatkan ketetapan UKT sebesar Rp 3,14 juta dari UNY. Nur Rizka sempat hampir gagal kuliah karena biaya UKT yang tinggi. Tetapi kemudian dia mendapat bantuan dari guru-gurunya untuk membayar UKT pertamanya.
Menurut Ganta, UKT terendah di UNY adalah Rp500 ribu, namun Nur Rizka yang justru dikenai nominal yang jauh lebih mahal. Meski nominal tersebut akhirnya turun pada semester 3 setelah Nur Rizka melalukan berbagai cara termasuk mengutarakan perekonoman keluarganya ke rektorat, namun jumlah penurunan yang ia dapat hanya sekitar Rp600 ribu saja, yang berarti Nur Rizka masih harus menanggung biaya UKT senilai Rp2,54 juta.
Dari informasi yang dihimpun IDWS, kemungkinan karena keterbatasan perangkat serta kekurangan informasi, Nur Rizka terlambat menginput dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendapat keringanan, sehingga administrasi UNY menentapkan biaya UKT standar kepada Nur Rizka.
Untuk itu selain mendapat bantuan dari guru-gurunya, Nur Rizka juga bekerja paruh waktu demi membayar biaya UKT tersebut. Selain itu orang tua Nur Rizka yang ekonominya semakin kesulitan karena dihantam pandemi COVID-19 juga berutang untuk melunasi UKT semester 2.
Demi menghemat pengeluaran, Nur Rizka memilih pergi kuliah berjalan kaki dari lokasi kost-nya yang berjarak sekitar 2,3 kilometer. Selain itu ia juga terkadang diberi lauk makan abon atau mie instan oleh temannya, membuat Nur RIzka senang.
Ganta mengungkapkan bahwa Nur Rizka di tengah keputus asaan jelang pembayaran UKT, pernah mengatakan bahwa jika dirinya gagal melanjutkan kuliah, ia akan bekerja demi menguliahkan serta mewujudkan mimpi adiknya.
"Kata itu terucap saat lagi-lagi masa pembayaran UKT mendekati deadline. Ia nyaris kehilangan asa, karena tak bisa membayar UKT," jelas Ganta dalam kicauannya.
Untungnya Nur Rizka mendapat bantuan di detik-detik akhir dari teman-temannya, Dosen Pembimbing Akademik (DPA) hingga kepala jurusan.
Ganta menuturkan bahwa Nur Rizka sempat mengambil cuti kuliah untuk bekerja. Namun tiba-tiba saja, ia mendapat kabar temannya itu meninggal dunia. Dari informasi yang didengar Ganta, Nur Rizka mengidap hipertensi yang parah hingga pembuluh darah di otaknya pecah.
"Selama ini dia mengidap hipertensi yang amat buruk. Ancaman putus kuliah kian memperburuk keadaannya. Setelah beberapa waktu tidak kuliah, tiba-tiba muncul kabar ia sedang kritis di RS. Pembuluh darah di otaknya pecah," tulis Ganta di Twitter.
Ganta berpendapat bahwa kisah tragis Nur RIzka harus menjadi perhatian bersama karena persoalan tingginya biaya UKT telah ada sejak lama dan tidak hanya terjadi di UNY. Cuitannya mengenai kisah Nur Rizka juga Ganta sampaikan ke Mendikbudristek Nadiem Makarim.
"Surat ini terbuka untuk Nadiem. Saya sampaikan tulisan ini kepada Nadiem," pungkasnya.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Twitter @rgantas