Banjir Bandang dan Tanah Longsor di NTT Tewaskan Puluhan Warga
Banjir bandang dan tanah longsor akibat hujan deras pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
IDWS, Senin, 5 April 2021 - Bencana tersebut mengakibatkan puluhan orang tewas serta kerusakan pada pemukiman warga. Di media sosial Twitter, warganet menyampaikan simpati mereka atas terjadinya musibah di NTT dan harapan agar bantuan segera dikirimkan. Simpati itu disampaikan melalui unggahan dengan menggunakan tagar #prayforNTT.
Hingga artikel ini ditulis, tagar tersebut telah disebut lebih dari 256 ribu kali di Twitter.
Jujur belum bisa tidur karna memikirkan tamah kelahiran.
Untuk berjaga-jaga sodara semua jangan lupa untuk mengikuti instruksi Siaga Bencana yang sudah di sebarkan pemerintah, be safe keluarga semua di NTT Tete manis jaga ketong semua ??
Mohon Doa dan Semangatnya #prayforNTT pic.twitter.com/ENpFJ0ONGA — Marion Jola (@marionjolamj) April 4, 2021
Hingga saat ini tidak ada kontak karena gangguan jaringan dan bisa jadi listrik sudah padam.
Mohon yang berwenang membantu Malaka, ujung pulau Timor, NTT.
Tanpa Helicopter secepat mungkin, maka akan banyak muncul korban karena susah untuk diakses. #prayforNTT pic.twitter.com/Yc0W1seWd4 — sherlybouk (@shenoershe) April 4, 2021
Mau tidur cuma kekuatiran lebih besar. menunggu pagi dan menjaga keluarga kecilku.biarkan mereka istirahat sejanak.
saat ini kita cuna bisa berdoa dan mendapat kekuatan melewati badai.Karena Tuhan Jaga Kami di NTT.#prayforntt pic.twitter.com/jiWVrTULE6 — Noh Wila Dabbo (@nohwiladabbo) April 4, 2021
Situasi di NTT
Dari pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin, (5/4/2021) pukul 05.00 WIB, banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, NTT, mengakibatkan sedikitnya 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi, dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike. Sementara itu, warga yang dilaporkan hilang masih tercatat sejumlah 24 orang, sedangkan korban meninggal dunia mencapai 44 orang. Untuk warga yang mengalami luka-luka, telah mendapatkan perawatan medis
Sejumlah desa yang terdampak bencana ini antara lain, Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat). BPBD Flores Timur melaporkan, kerugian materil sementara tercatat rumah hanyut 17 unit, rumah terendam lumpur 60 unit, dan 5 jembatan putus. Pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur, masih terus dilakukan.
Selain itu, BPBD Flores TImur menyebutkan beberapa kendala yang dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. Kendala itu di antaranya, akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur juga masih terkendala alat berat. Di wilayah lain, tepatnya di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Lembata, NTT, banjir dan longsor mengakibatkan 55 rumah warga rusak. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata Siprianus Meru mengatakan, tercatat 13 warga ditemukan tewas karena bencana tersebut.
"Prioritas penanganan saat ini pada pencarian dan evakuasi korban di tiga desa wilayah Kecamatan Ile Ape, yakni Amakaka, Waowala, dan Tanjung Batu," kata Siprianus, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/4/2021)
Siprianus mengatakan, alat berat sudah diturunkan ke lokasi untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan dan membantu pencarian warga yang hilang. Pemkab Lembata juga sudah menyiapkan tiga lokasi untuk menampung pengungsi di Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, yakni di aula kantor Kelurahan Lewoleba Tengah, aula kantor BKDPSDM, dan aula kantor Kelurahan Lewoleba Timur.
Bertolak ke NTT
Merespons musibah yang terjadi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo beserta rombongan bertolak ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (5/4/2021) pagi untuk meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Flores Timur.
Mengutip Kompas.com, Senin (5/4/2021), ikut dalam rombongan Doni Monardo dan BNPB di antaranya Wakil Gubernur NTT Josep Nae Soi, Anggota DPD RI Yorrys Raweyai dan Angelius Wake Koko. Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem di Tanah Air. Salah satunya adanya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, pekan ini.
"Ada potensi hujan lebat dan angin kencang di wilayah NTT pada 3-9 April 2021," ujar Raditya dikutip dari siaran pers BNPB, Senin (5/4/2021).