Korban Jiwa Gempa Cianjur Tembus 100 Orang Pada Selasa Siang Ini
Gempa Cianjur dilaporkan telah menelan korban jiwa sebanyak 103 orang, di mana sebagian besar adalah anak-anak.
IDWS, Selasa, 22 November 2022 - Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, hal itu karena gempa berkekuatan 5,6 skala magnitudo terjadi saat anak-anak tengah mengaji di madrasah, diniyah, dan berbagai masjid di Cianjur.
"Kebetulan waktunya [gempa] bersamaan [anak-anak] mengaji di madrasah diniyah dan masjid-masjid," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, Selasa (22/11) usai menggelar rapat koordinasi dengan berbagai otoritas terkait Gempa Cianjur, dikutip dari BBC Indonesia.
Salah-satu lokasi yang terdampak gempa di Cianjur, 22 November 2022. (BBC Indonesia/AFP)
Salah laporan jumlah korban jiwa
Sempat terjadi pula perbedaan laporan angka korban jiwa Korban Cianjur, yang awalnya disebut-sebut berjumlah 162 orang. Muhadjir sendiri juga sempat mengatakan itulah angka sementara dari korban jiwa bencana alam yang terjadi pada Senin (21/11/2022) kemarin tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan setidaknya 162 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka. Badan Search and Rescue (SAR) Nasional atau Basarnas menyatakan angka yang sama dengan yang disampaikan Ridwan Kamil, yakni 162 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur. Data ini dihimpun Basarnas sampai pukul 20.00 WIB tadi malam, disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Akan tetapi kemudian angka tersebut ternyata tidak tepat karena terjadi miskomunikasi.
ada Senin (21/11) pukul 23.56 WIB, BNPB mengoreksi data yang disampaikan Ridwan Kamil tersebut. Menurut BNPB data tersebut adalah hasil salah catat. Pada saat itu, jumlah korban yang dicatat BNPB masih belum bertambah.
"Angka BNPB 62 jiwa meninggal dunia," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kepada detikcom, empat menit jelang pergantian hari tadi.
Korban gempa dibawa ke sebuah rumah sakit di Cianjur setelah kawasan itu dilanda gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo pada Senin (21/11). (BBC Indonesia/EPA)
Dia menyatakan ada kesalahan pencatatan petugas di lapangan sehingga muncul angka 162 korban meninggal dunia di catatan BPBD Jawa Barat. Ini dipastikan Muhari setelah dia menggali informasi dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat.
Awalnya, petugas BPBD Provinsi menerima laporan lisan dari perangkat desa ke BPBD Cianjur. Laporan lisan itu menyebutkan terdapat kurang lebih 100 unit rumah hancur dan kurang lebih 100 orang meninggal dunia.
Angka 'kurang lebih 100 jiwa meninggal dunia' dinyatakan tidak diasesmen lebih lanjut. Maka muncullah angka 162 orang tewas akibat gempa Cianjur.
Sebanyak 2.345 rumah rusak berat dan sekitar 13.400 warga mengungsi akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. (BBC Indonesia/Getty Images)
Korban jiwa Gempa Cianjur melebihi 100 orang
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/11) siang, Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban meninggal dunia 103 jiwa di Kabupaten Cianjur.
Adapun korban luka-luka 377 orang di Kabupaten Cianjur, satu orang di Kabupaten Bandung. Lainnya, satu orang mengalami luka-luka berat dan sembilan orang terluka ringan di Kabupaten Sukabumi. Adapun dua orang luka ringan di Kabupaten Bogor. Disebutkan, warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa titik.
Sementara dilaporkan ada 3.075 rumah rusak ringan, 33 rumah rusak sedang, serta 59 rumah rusak berat.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: BBC Indonesia, detikcom