Hot News: Bangladesh Mencekam, Kerusuhan Besar-Besaran Pemerintah vs Pelajar
Bangladesh mencekam.
Puluhan ribu remaja melumpuhkan beberapa kota besar di Bangladesh sebagai bentuk protes akan sektor transportasi negara dari Asia Selatan tersebut yang seakan tanpa hukum. Kericuhan ini bermula ketika pada tanggal 29 Juli 2018 kemarin, dua orang pelajar di Dhaka tewas tertabrak bus komersil yang dimiliki dan dioperasikan oleh seorang relatif dari salah satu perdana menteri Bangladesh, Shahzahan Khan.
ATTENTION!!!
use the new tag #rebootbangladesh instead of #wewantjustice In your posts!! #wewantjustice can no longer be on trending since it was trending a few days ago. pic.twitter.com/lkWX449RCv — Sumaiya Moon (@SumaiyaHoqueMo1) August 6, 2018
I used to be a fan of MARVEL and DC , but believe me these days I have only seen a type of superheroes not wearing capes but wearing "School uniforms" #RoadSafetyMovement
These superheroes have been facing a lot of trouble lately. Speak up for them.#WeWantJustice #BBC #CNN pic.twitter.com/WagfvHcp7O — Bangladeshi (@zaman_the) August 7, 2018
Pengemudi bus tersebut diduga tidak memiliki surat izin mengemudi dan diberitakan telah ditangkap pihak berwenang. Kejadian mengenaskan tersebut memicu sebuah demonstrasi di Ibukota Dhaka yang diikuti oleh lebih dari 7,000 pelajar remaja yang kemudian menghentikan kendaraan-kendaraan umum yang lewat untuk mengecek kepemilikan surat izin mengemudi sopirnya. Mobil-mobil polisi pun tak luput dari sasaran. Seorang saksi mata, mengatakan bahwa banyak orang tua pelajar yang turut serta dalam demonstrasi tersebut dengan membantu mendistribusikan makanan dan minuman.
Celakanya, Khan bukannya membantu meredakan suasana, malah semakin memperkeruh. Ia dengan lantangnya merespon para demonstran dalam sebuah konferensi pers dengan menyebutkan bahwa masih banyak negara lain yang memiliki angka kematian karena kecelakaan lalu lintas yang lebih besar dari Bangladesh, seperti India, dan rakyatnya tidak melakukan protes. Pernyataan kontroversial ini semakin menyulut kemarahan rakyat terutama para pelajar yang tengah berdemo, membuat demonstrasi tersebut terus berlangsung.
Demonstrasi masih terus dilanjutkan selama beberapa hari meski pemerintah telah melontarkan ancaman keras untuk menghentikannya. Buntutnya, demonstrasi ini menjadi tragedi baru dan lebih parah setelah reaksi pemerintah yang kejam.
Pada hari Senin (05/08/2018) kemarin, pihak berwajib menggunakan kekerasan untuk membubarkan para pendemo dengan tongkat pukul serta mematikan jaringan internet mobile di Ibukota Dhaka. Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan paksa para pelajar remaja di area luar Universitas Dhaka, daerah Shahbag. Bangladesh Chhatra League (BCL), sebuah organisasi politik pelajar di Bangladesh yang menjadi bagian dari pemerintahan Awami yang tengah berkuasa juga dikabarkan mengamuk di jalanan dan menyerang para pelajar yang mengikuti demo tersebut bahkan para jurnalis dan fotografer freelance.
Tak hanya itu, kepolisian Bangladesh juga menangkap atau mengamankan para aktivis HAM dan fotografer yang dicurigai memiliki hubungan dengan protes tersebut.
He is just a freelance photographer. Look at what the goons of Bangladesh Chatra League did to him. And we are called an independent country. Are we actually? I'm calling for attention from all over the world to look at the injustice. #Dhaka #WeWantJustice #CNN #Obama #AJEnglish pic.twitter.com/3pOp0GF1jg — Nahid Khan (@NahidKhan1000) August 5, 2018
Freelancer photographer got beaten by Bangladesh Chatro league#WeWantJustice #SaveBangladesh #bangladeshstudentprotests pic.twitter.com/X3GLuTd81a — hamza (@hamza55501783) August 5, 2018
Aljazeera Photographer Sir Shahidul Alam has been abducted by some white dressed people around 10:30pm from his residence after his live interview in Aljazeera about the current situation in Bangladesh#ShahidulAlam#Aljazeera#WeWantJustice #saveBangladesh#WeWantSafeR pic.twitter.com/MUXI3e4dwp — samia hasan@ (@samiahasan16) August 6, 2018
#BREAKING A Dhaka court has placed #Bangladesh's top photographer @Shahidul Alam on a 7-day remand in a case filed against him by police for ''spreading propaganda against the government & spreading false information about the ongoing student protest on Facebook.'' #FreeShahidul pic.twitter.com/V9FmMtUyls — Arafatul Islam (@arafatul) August 6, 2018
Renowned photographer detained in Bangladesh after media comments about student protests https://t.co/GfmtyJy3q1 pic.twitter.com/UrzbU0i1Of — Al Jazeera News (@AJENews) August 6, 2018
We call for the immediate and unconditional release of photographer Dr @shahidul Alam who was forcibly abducted from his house on 5 Aug 2018 for interrogation over his Facebook posts on the ongoing student protests in #Dhaka: https://t.co/YCl15BprgP #FreeShahidulAlam — World Press Photo (@WorldPressPhoto) August 6, 2018
Rumor akan penembakan dan pemerkosaan yang dilakukan BCL juga mengapung di sosial media Salah satu rumor menyatakan bahwa sekelompok siswi disekap dan dilecehkan secara seksual di Kantor Pusat Awami League di Dhanmondi 3/A.
Students in Bangladesh are being killed, tortured & silenced for wanting safer roads because of frequent road accidents. This is what is happening if someone tries to take evidence or protesting peacefully. Please help Bangladesh to get Justice
Help Bangladesh#WeWantJustice pic.twitter.com/oFhpCaJ6ju — HR PiKu RiAz (@hr_piku) August 6, 2018
This is a peaceful protest staged by students in Bangladesh demanding for a safer road yet policemen came upon orders of its govt to stop the protest by means of violence.
Deaths were recorded, some were injured, media personnel were beaten. Please help! #WeWantJustice pic.twitter.com/1WQhFwaXEL — fifigandanghari ?? (@AlfonsoLabrague) August 5, 2018
Our private universities are under attack by police and Bangladesh chhatra league.. plz do something... Spread the news all over the world.. Help us we will be indebted to you guys.. #WeWantJustice pic.twitter.com/k5rSSvChcm — ????? ???????? ????? (@Hanif7K) August 6, 2018
Bangladeshi students were killed and attacked,,,they only want safer roads...But the government did was inhuman,sending Police,BCL to attack the helpless youth..Life of students are on the line,,pls help them.#WeDemandJustice#Bangladesh #WeWantJustice #bangladeshstudentprotest pic.twitter.com/HmkmYeRlIW — Vivian Abrazado (@VivianAbrazado1) August 6, 2018
Really bad things happening in Bangladesh. students are being attacked and killed and raped..
Spread the news. Help them. Let's pray for them. #wewantjustice #prayforbangladesh #ELF #BTSARMY pic.twitter.com/ZbM0XgjYz8 — ??Karthika T.A?? (@KarthikaTA1) August 6, 2018
LOOK AT TODAYS SITUATION OF OUR COUNTRY NOW THEY ARE ATTACKING PRIVATE UNIVERSITIES AS WELL ITS A WAKE UP CALL FOR ALL OF US WE REALLY NEED YOUR HELP!!!!!!
PLEASE USE #RebootBangladesh INSTEAD OF #WeWantJustice & #WeDemandJustice AS THOSE ARE BLOCKED FROM TRENDING. Share pls ?? pic.twitter.com/dd0iOtmcXr — HR PiKu RiAz (@hr_piku) August 7, 2018
PLEASE LET THE WORLD KNOW WHAT IS GOING ON IN BANGLADESH ????#BBC #CNN #AlJazeera #WeWantJustice #BBC #CNN #SkyNews #CCBM #AlJazeera #Telegraph #TheSun #DailyMail #TheGuardian #NewYorkTimes #NasDailyGlobal #ProjectNightFall #AlArabia #EuroNews #NBC #RoadSafetyBangladesh pic.twitter.com/hpwQ0QFsV5 — Hannah Phan| ???? (@YoonSeolji) August 6, 2018
Kecelakaan lalu lintas di Bangladesh bukanlah hal yang jarang terjadi. Lebih dari 3.000 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan lalu lintas di negeri ini setiap tahunnya, menurut data yang disusun oleh WHO. Berbagai negara juga turut angkat suara mengenai tragedi Bangladesh ini, termasuk juga UNICEF:
pic.twitter.com/t8XNdcT2Fp — U.S. Embassy Dhaka (@usembassydhaka) August 5, 2018
UN agencies are increasingly concerned for the safety of children & young people caught up in recent protests over road safety in #Dhaka & other parts of the country.
Students & young people have a legitimate right to speak out on issues of concern to them...
Full Statement???? pic.twitter.com/Kj65cJeqP3 — UNICEF Bangladesh (@UNICEFBD) August 5, 2018
Hingga berita ini ditulis, belum jelas jumlah pasti dari korban, atau adakah korban jiwa dalam tragedi ini. Semoga krisis di Bangladesh cepat terselesaikan dan mereka yang bersalah mendapatkan ganjarannya ya. Bayangkan jika hal seperti ini terjadi di Indonesia yang notabene berpenduduk lebih besar dari Bangladesh. Untung saja hukum kita setidaknya — meski tidak bisa dibilang top — masih jauh lebih baik dari mereka. Bolehlah kita tengok dan peduli pada negeri tetangga, tapi jangan lupa bahwa negara kita Indonesia. Tanggapilah berita ini dengan dewasa. Pelajari apa yang perlu dipelajari dan hindari apa yang perlu kita hindari dari kasus-kasus yang dialami negara lain. Indonesia maju!