Finlandia Akan Meniadakan Mata Pelajaran dari Kurikulum
Evolusi, secara garis besar, ialah suatu perubahan yang terjadi secara perlahan dan terkadang tidak disadari. Sekolah atau lebih tepatnya sistem pendidikan, dalam berbagai aspek, juga telah mengalami evolusi setelah bertahun-tahun terlewati sejak pertama kali diterapkan. Bagaimana dengan revolusi sistem pendidikan?
Revolusi, yang bisa dibilang bertolak belakang dengan kata evolusi, acap kali terjadi untuk mengubah sesuatu dalam jangka waktu yang relatif singkat dan pada kebanyakan kasus, karena kebutuhan yang mendesak. Apakah sistem pendidikan yang kita ketahui dan terapkan sekarang perlu untuk mengalami sebuah revolusi? Belum ada yang tahu jawaban pastinya. Namun kita bisa lihat selang beberapa tahun ke depan karena Finlandia akan segera memulai sebuah revolusi pendidikan.
Perubahan besar tersebut termasuk menghapuskan sistem mata pelajaran dari kurikulum pendidikan. Semua mata pelajaran formal akan ditiadakan dari sekolah- sekolah di Finlandia.
Ketua Departemen Pendidikan di Helsinki, Marjo Kyllonen, dalam pernyataannya, percaya bahwa sistem pendidikan yang sekarang kita ajarkan pada anak-anak berbasis pada kebutuhan yang bermanfaat bagi murid-murid pada awal tahun 1900an. Namun sekarang sistem tersebut sudah tidak lagi relevan dan bermanfaat untuk metode pembelajaran modern. Ia sangat percaya bahwa kebutuhan kita telah berubah maka dari itu kita harus mengadaptasi cara pembelajaran kita agar sesuai dengan pola pikir serta perkembangan manusia modern.
Beberapa pejabat Finlandia telah mengajukan proposal untuk meniadakan mata pelajaran formal dari kurikulum, yang kemudian akan diganti dengan pembelajaran akan peristiwa-peristiwa serta fenomena yang kemudian diteliti serta dipelajari dari berbagai aspek.
Ini berarti murid-murid tak lagi mengikuti berbagai kelas untuk mempelajari suatu mata pelajaran tertentu seperti matematika, geografi, dan sejarah. Sebaliknya mereka akan mempelajari suatu peristiwa/event seperti Perang Dunia Kedua dari berbagai perspektif seperti matematika, geografi, dan sejarah.
Bahkan ada sebuah metode yang diajukan, disebut “Bekerja di sebuah Kafe” yang akan membantu para siswa akan berbagai macam keahlian seperti Bahasa Inggris, ekonomi, dan komunikasi.
Sistem baru ini, yang dimulai pada 2020, akan diperkenalkan pada siswa untuk usia 16 tahun, di mana setelah menyelesaikan pendidikan formal mereka dengan mata pelajaran bejibun, mereka dapat memilih peristiwa-peristiwa atau fenomena mana yang ingin mereka pelajari, berdasarkan pada ketertarikan serta prospek ke depan tiap murid.
Dasar dari diciptakannya sistem pendidikan revolusioner ini adalah untuk mengeliminasi keengganan siswa untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang mereka anggap atau bahkan mereka percaya tidak akan mereka butuhkan dalam proses mereka meraih mimpi dan ambisi mereka di masa depan. Sistem pendidikan baru tersebut akan mengimplementasikan berbagai mata pelajaran dari sistem pendidikan lama pada suatu topik spesifik yang dipilih oleh murid, yang logikanya mereka tetap mempelajari keahlian dan pengetahuan yang sama namun menerapkan keahlian dan pengetahuan tersebut ke suatu arah yang lebih produktif dan bermanfaat untuk pembelajaran individu setiap murid. Sehingga bukan mata pelajaranlah yang menjadi pusat dari pendidikan, melainkan peristiwa atau fenomena yang menarik bagi setiap murid di mana berarti sistem pendidikan tersebut berpusat pada individu para murid itu sendiri.
Sistem pendidikan baru ini juga mendorong para murid untuk belajar bekerja sama dalam sebuah grup diskusi kecil dibandingkan dengan duduk di meja masing-masing lalu mendengarkan ajaran dari seorang guru.
Tentunya masih banyak hal yang harus disiapkan untuk kelancaran transisi fenomenal ini. Terutama para guru atau tenaga pengajar lain yang harus bisa beradaptasi dengan sistem pendidikan serta cara pembelajaran yang benar-benar berbeda dari apa yang mereka tahu. Sekitar 70% dari seluruh guru di Helsinki telah mulai mempelajari sistem ini untuk bersiap-siap dengan gaya pembelajaran yang baru dan berbeda.
Setelah bertahun-tahun menggunakan sistem pembelajaran yang itu-itu saja, meski dengan beberapa pengembangan hasil dari evolusi, apakah perubahan drastis yang diambil oleh Finlandia ini akan menjadi pioner bagi negara-negara lain dalam mendidik generasi muda mereka?
Bagaimana menurutmu sendiri?