68 Orang Meninggal, Lebih dari 4000 Orang Mengungsi Akibat Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Jayapura
IDWS, Minggu, 17 Maret 2019 - Tragedi banjir bandang yang melanda Jayapura pada Sabtu (16/3) malam menelan banyak korban jiwa. Dilansir dari suara.com, dari data kepolisian 61 orang tewas akibat banjir tersebut ditambah 7 orang tewas tertimbun longsor di Kota Jayapura. Total korban hingga artikel ini ditulis mencapai 68 jiwa.
Foto udara kondisi skitar Bandar Udara Sentani di Jayapura, Papua, pada Minggu (17/3), pasca-banjir melanda sembilan kelurahan di kecamatan itu. (Foto: Dokumentasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan)
"Ini merupakan tragedi kemanusiaan untuk kita, khususnya di Kabupaten Jayapura, sungai meluap. Ada beberapa tanggul yang jebol yang membuat air meluap. Korban luka dan meninggal dievakuasi ke Rumah Sakit Yowari, Doyo Baru, Kabupaten Jayapura dan juga ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jayapura,” kata Kapolda Papua, Irjen Polisi Martuani Sormin, Minggu, 17 Maret 2019.
Tim SAR dibantu aparat kepolisian mencari korban tewas akibat banjir bandang di Sentani, Jayapura. (Foto: ayobandung.com)
Menurut Sormin, data jumlah korban ini bisa bertambah banyak sebab masih ada rumah-rumah tertutup pasir, seperti di wilayah Bintang Timur dan Doyo, Kabupaten Jayapura. “Sekarang masih dilakukan pencarian dengan intensif oleh TNI, Polri, dan SAR. Semoga dapat segera menemukan korban lainnya,” ujarnya.
Ribuan orang mengungsi
Dilansir dari ayobandung.com, menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, sebanyak 4.273 orang terpaksa mengungsi akibat banjir bandang yang melanda Jayapura ini. Ia merinci jumlah pengungsi dari BTN Gajah Mada sebanyak 1.450 orang, BTN Bintang Timur 600 orang, Doyo Baru 200 orang, Kemiri 200 orang dan di panti jompo 23 orang.
Sebuah pesawat rusak akibat terjangan banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (16/3). (Foto: AFP/NETTY DHARMA SOMBA)
"Dari kompleks HIS Jalan Agus Karetji 300 orang, di Gunung Merah 200 orang, di kompleks SIL 300 orang dan di kediaman bupati 1.000 orang," katanya. Kamal menambahkan pengungsi sebanyak itu tersebar di empat posko yang ada di Kabupaten Jayapura, salah satunya di kompleks perkantoran bupati Jayapura.
"Berbagai bantuan makanan dan minuman juga sedang mengalir dari sejumlah pemangku kepentingan."
Kronologi banjir bandang
Mengutip detikcom, kronologi banjir bandang yang melanda Jayapura dijabarkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho adalah sebagai berikut:
Sabtu, 16 Maret
• Pukul 17.00 WIT
Hujan deras mengguyur kawasan Sentani, Jayapura. Hujan tersebut turun sangat deras.
• Pukul 18.00 WIT
Hujan mengalami fluktuatif dengan curah hujan menjadi deras mencapai 50.5 mm/jam.
• Pukul 22.00-00.00 WIT
Ketika hujan deras di gunung maka palung sungai yang ada di sekitar Sentani tidak mampu menampung. Kemungkinan indikasi bahwa sebelumnya terjadi longsoran-longsoran yang kemudian membendung alur-alur sungai di hulu.
"Itulah yang menyebabkan mengapa terjadi banjir bandang dengan material kayu-kayu gelondongan, batu-batu sedimen banyak yang dialurkan ke bagian hilirnya. Kemudian menerjang 9 kelurahan-kelurahan di kecamatan Sentani," ujar Sutopo.
Selama 8 jam diguyur hujan, curah hujan mencapai 235,1 mm/jam. Menurut Sutopo, curah hujan ini sangat ekstrem.
Minggu, 17 Maret
• Pukul 08.00 WIT-17.00 WIT
Setelah diterjang banjir sejak tadi malam, sejumlah petugas melakukan evakuasi. Hasilnya, petugas gabungan menemukan 14 jenazah. Sampai dengan sore ini tercatat korban meninggal 58 orang,
"Kemungkinan korban masih akan terus bertambah. mengapa? proses evakuasi masih berlanjut. kemudian, belum semua daerah yang terdampak bencana dijangkau oleh tim SAR gabungan," tutur Sutopo.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: detikcom/suara.com/ayobandung.com