Para Artist ArtStation Lakukan Protes Massal Menentang Penggunaan A.I. Dalam Seni Gambar
ArtStation bisa dibilang adalah salah satu situs paling penting di internet bagi artist (bukan artis=selebriti) profesional. Namun situs tersebut kini dianggap telah mengkhianati para pengguna setianya dengan tidak membatasi penggunaan A.I. (artificial intelligence/kecerdasan buatan) dalam platformnya.
IDWS, Kamis, 15 Desember 2022 - Penggunaan teknologi A.I. untuk menciptakan artwork telah meresahkan komunitas artist di penjuru Bumi. Terutama akan bagaimana A.I. secara gamblang "mencuri" ciri khas dan gaya menggambar dari para artist kenamaan yang kemudian dipublikasikan oleh para pengguna A.I. tersebut sebagai "hasil karyanya sendiri".
Hal yang sama juga terjadi di ArtStation, di mana karya-karya hasil kerja A.I. terpampang di laman depan (seksi "Explore") situs tersebut, memancing kemarahan komunitas artist. Ratusan artist kemudian melakukan aksi protes dengan mengunggah gambar bertuliskan "No To AI Generated Images" (Tidak Untuk Gambar yang Diciptakan A.I.) ciptaan Alexander Nanitchkov berulang kali hingga membuat laman depan ArtStation sempat berubah menjadi seperti ini:
(Kotaku)
Kini tentunya gambar-gambar protes tersebut telah di-take down oleh para moderator ArtStation.
"Panduan konten ArtStation tidak melarang penggunaan peralatan A.I. dalam proses penciptaan artwork yang dibagikan ke komunitas," kata juru bicara Epic Games — perusahaan yang memiliki ArtStation kepada Kotaku.
"Meski begitu, ArtStation adalah platform portofolio yang didesain untuk meningkatkan dan merayakan originalitas yang ditenagai oleh komunitas artist. Portofolio dari pengguna ArtStation seharusnya hanya menampilkan artwork yang mereka ciptakan, dan kami mendorong pengguna untuk lebih transparan dalam proses (penciptaan artwork)," lanjut juru bicara Epic Games.
Epic Games sendiri disebut telah menyatakan pihaknya "tidak membuat persetujuan apapun dengan perusahaan manapun yang mengizinkan mereka menngambil konten di situs ArtStation". Dan "jika perusahaan A.I. mengambil konten-konten di situs tersebut tanpa izin dan menggunannya melebihi tujuan akademis, maka hal itu akan melanggar hak dari para kreator di ArtStation".
Sayangnya meski Epic Games telah menunjukkan dukungannya kepada artist non-A.I., pada praktiknya kurangnya moderasi di ArtStation membuat gambar-gambar kreasi A.I. yang "mencuri" artwork atau gaya gambar dari artist-artist lain terus bermunculan.
Dan sepertinya pihak ArtStation punya pemikiran yang lain dengan Epic Games, atau mungkin Epic Games sendiri bermuka dua. Kini, ArtStation telah merilis FAQ mengenai kebijakan situsnya mengenai gambar-gambar kreasi A.I. FAQ tersebut pada dasarnya, meludahi wajah para artist yang memprotes penggunaan A.I. di platform ArtStation.
Dalam FAQ tersebut tertulis di satu paragraf yang menyatakan bahwa ArtStation mempertimbangkan perasaan dari "penelitian A.I. dan komersialisasi" dari pengguna situs mereka yang juga sama-sama manusia.
Berikut ini paragraf kontroversial tersebut:
"Kami (ArtStation) percaya bahwa artist seharusnya bebas untuk memilih bagaimana karya mereka digunakan, dan di saat yang sama kami tidak ingin menjadi penghalang dengan syarat-syarat yang mengekang penelitian A.I. dan komersialisasi ketika penggunaan A.I. Tersebut memberi respek terhadap pilihan para artist dan hukum hak cipta (copyright).
Maka dari itu, inilah rencana kami saat ini:
Kami berencana untuk menambahkan tag yang memungkinkan artist untuk memilih secara eksplisit, mengizinkan atau tidaknya karya mereka digunakan bagi (1) pelatihan A.I. untuk penelitian non-komersil dan (2) melatih A.I. komersial. Kami berencana mengupdate Terms of Service dari situs ArtStation untuk melarang penggunaan karya oleh A.I. ketika artist telah memilih untuk melarang penggunaan karya mereka oleh A.i> Kami tidak berencana untuk menambahkan tag ini secara default, yang mana penggunaan karya oleh A.I. akan diatur oleh hukum hak cipta daripada pembatasan di Terms of Service kami."
Dengan kata lain, para artist yang telah mengunggah banyak karya mereka di ArtStation harus menambahkan tag yang melarang penggunaan karya mereka oleh A.I. secara manual. Sekilas terkesan adil, namun dengan ArtStation tidak melarang penggunaan program A.I., maka cepat atau lambat akan muncul lagi kontroversi seputar pencurian karya oleh A.I. Kebijakan baru ArtStation ini membuat komunitas artist yang menentang penggunaan A.I. kecewa berat.
Kita lihat saja perkembangan dari A.I. di dunia seni ini. Akankah semakin memperburuk keadaan, ataukah hanya salah satu dari evolusi teknologi sama seperti fotografi dulu?
(Stefanus/IDWS)