Peradaban Suku Maya di Gua Bawah Laut Terbesar di Dunia
Arkeolog menemukan sisa-sisa peradaban manusia berusia sekitar 9000 tahun saat sedang mengeksplorasi sistem gua bawah laut terbesar di dunia, Sac Actun, yang terletak di Meksiko. Para ahli berpendapat bahwa ketinggian air laut pada gua tersebut terus berfluktuasi sepanjang sejarah, dan hewan-hewan sering menuntaskan dahaga mereka di tempat tersebut saat terjadi kekeringan hebat.
Namun, banyak juga makhluk-makhluk yang tak bisa keluar dari gua tersebut dan menemui ajalnya di sana. Zaman sekarang, tempat itu menjadi seperti harta karun bagi para arkeolog ataupun peneliti. Di sana lah, ditemukannya peninggalan sakral peradaban suku Maya. Para ahli mendeklarasikan gua tersebut sebagai situs arkeologi bawah laut paling penting di dunia.
“Kemungkinan kecil ada situs lain dengan karakteristik seperti ini di tempat lain di Bumi,” tutur Guillermo de Anda, seorang peneliti.
Pada kedalaman 140 kaki ditemukan peninggalan peradaban suku Maya, yang mendirikan berbagai kota sejak tahun 750an dan mendominasi sebagian besar wilayah di Benua Amerika.
Antara abad ke-8 dan abad ke-9, sebagian besar dari wilayah suku Maya ambruk secara tiba-tiba dengan alasan yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan para ahli.
Total 198 obyek telah ditemukan dari dalam sistem gua, termasuk puing-puing tembok, altar, makam, bahkan sisa-sisa jasad manusia. Satu dari peninggalan-peninggalan tersebut adalah sebuah kuil untuk menyembah Dewa Perang dan Perdagangan.