Ternyata Cinta Bisa Membuat Perubahan Bentuk Otak
Cinta itu sebuah perasaan yang tidak bisa dicegah maupun dipaksakan. Cinta dibutuhkan oleh setiap orang dan bisa membuat orang bahagia. Namun, apakah kita tahu bahwa cinta ternyata bisa membuat otak kita mengecil?
Ilmuwan Jerman, Jennifer Berman, mengatakan ketika seseorang sedang jatuh cinta, maka orang tersebut akan “buta” tentang segala hal. Rasa cinta yang bergejolak atau cinta yang terlalu besar, dapat menghalangi kemampuan manusia untuk berpikir objektif, menghalangi perkembangan daya imajinasi serta memori, dan menutup semua ide-ide yang ada di pikirannya.
Gerakan gelombag yang berada di otak kanan juga menjadi tidak terarah dan sulit dipahami. Dengan itu, cinta menjadikan volume otak mengecil.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa jatuh cinta dapat mengubah tempramen seseorang dan ini tergantung bagian otak mana yang terkena. Tempramen ini pun terbagi dalam empat jenis, yaitu tempramen penakut, pemberani, pemurung, dan periang.
Setiap orang yang sedang jatuh cinta, bisa merasakan semuanya atau salah satu dari tingkat tempramen tersebut, bahkan bisa kombinasi diantaranya.
Cinta dapat membuat beberapa perubahan pada lokus seruleus, yaitu struktur yang mengatur sekresi (pengeluaran hasil sel secara aktif) otak untuk dua jenis bahan yang disebut katekolamin, yakni adrenalin dan noradrenalin. Kedua zat kimia ini pun menggerakan tubuh untuk menghadapi keadaan darurat.
Jika sekresi katekolamin tidak dikendalikan dengan baik, maka perubahan perilaku tersebut akan bersifat menetap. Itulah alasan mengapa dikatakan bahwa cinta membuat otak kita akan mengecil.