3 Produk Canggih Ini Gagal Diuji Coba di Tahun 2015
Dari tahun ke tahun perkembangan teknolgi semakin pesat. Seperti di tahun yang telah kita tinggalkan, yaitu 2015, ternyata tanpa kita sadari masih banyak kekurangan dari teknologi elektronik yang digamang-gamang sebagai teknologi canggih.
Ternyata di tahun 2015 banyak produk yang diciptakan perusahaan elektronik di anggap gagal. Hal ini karena akibat serangkaian faktor seperti gagal membuat aktivitas dalam penggunaannya lebih mudah, komponen hardware yang buruk, hingga daya tahan baterai yang tidak awet.
Nah, kali ini team idws akan memberikan ulasan produk teknologi anggih yang gagal beroperasi selama tahun 2015, yuk simak:
1. Wireless Charging
Wireless Charging itu pertama kali hadir di perangkat Nexus 4 yang menawarkan peragkat Wireless Charging yang fenomenal. Kehadiran teknologi canggih itu digadang-gadang bisa mengisi baterai tanpa harus mencolokkan kabel. Produsen asal Korea Selatan itu juga bukan hanya menawarkan perangkat itu ke Nexus, tapi Samsung yang merupakan merk terkenal itupun mengadopsi wireless charger tersebut.
Tapi sayangnya, teknologi canggih itu tidak diikuti oleh produsen HP lainnya, sehingga Google yang merupakan prodsen dari Nexus tidak lagi memberikan secara cuma-cuma produknya di korak penjualan HP mereka.
2. Fast Charging
Sebenarnya teknologi yang satu ini bisa terbilang aneh dengan namanya fast Charging. Teknologi baru itu diklaim bisa membantu pengguna smartphone dalam mengisi baterai lebih menghemat waktu. Tapi sayangnya, semua itu hanya berlaku di smartphone tertentu saja.
Inilah yang membuat produk yang katanya teknologi canggih itu menjadi gagal total di tahun 2015, karena seharusnya semua kecanggihan itu bisa diimplementasikan secara luas di setiap smartphone, justru dijadikan senjata bagi smartphone flagship sebagai nilai tambah dalam produk mereka. Padahal semua orang pun juga butuh, bukan hanya untuk pemilik smartphone canggih saja.
3. Daya Tahan Baterai Android
Tahun 2015 terkenl sebagai tahun yang tumbuh sebagai perkembangan akan daya taha baterai smartphone dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di 2015 juga tumbuh tren dimana smartphone dibekali dengan body ramping yang membuat statistik dari daya tahan baterai menjadi anjlok jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk implementasi 64-bit dari Android, dan penggunaan prosesor Qualcomm seri terbaru turut menyumbang borosnya baterai secara umum di tahun 2015.