Seniman Tiongkok Lukis Pertumbuhan Kedua Putrinya di Atas Kanvas
Sebuah pameran lukisan di Nanjing, Provinsi Jiangsu, di mana setiap lukisan menggambarkan seorang gadis cilik berpakaian traditional Tiongkok dengan latar belakang klasik, menarik perhatian banyak orang.
Wan Li, seorang pelukis Tiongkok berusia 32 tahun merupakan ayah dari model sekaligus pelukis dari lukisan-lukisan tersebut.
Saat putri pertama Wan Li, Duo Duo, lahir 6 tahun lalu, Wan Li masih belum siap menjadi seorang ayah. Namun sekarang, Duo Duo dan adiknya Meng Meng menjadi inspirasi bagi Wan Li untuk melukis.
Lukisan-lukisan Wan Li ini pun menjadi viral di dunia maya dan di-like oleh ratusan ribu orang.
Sang seniman telah melukis banyak lukisan cat minyak selama bertahun-tahun, tapi dia juga menggunakan cat tradisional untuk beberapa lukisannya.
Wan Li menghabiskan delapan hingga sepuluh jam tiap harinya untuk menggambarkan setiap detil ekspresi dari kedua putrinya, pakaian mereka, hingga tekstur dari berbagai obyek seperti latar belakang, pemandangan, bunga, kupu-kupu, dan lain-lain. Total Wan Li membutuhkan waktu 3 tahun untuk melukis 15 lukisan dengan model kedua putrinya.
Ia menyampurkan elemen-elemen dari lukisan tradisional Tiongkon dan detil dari lukisan cat minyak ala Barat untuk menghasilkan gambaran oriental yang puitis. Dan kedua putri kecilnya tersebut sangat suka mengenakan pakaian tradisional negeri mereka.
Lucunya kedua putrinya masih terlalu kecil untuk berpose dalam jangka waktu lama. Kadang ia pun berimprovisasi dengan mengabadikan kegiatan putri-putrinya dalam foto baru kemudian ia mulai melukis. “Sangat sulit membuat mereka diam, sering kali, mereka hanya bermain dengan mainan lalu saya mengamati mereka bermain,” kata Wan.
Saat Duo Duo berusia 4 tahun, Wan memberikannya sebuah bunga mainan lalu mengambil foto ketika putrinya tersebut mencoba mengambil bunga mainan tersebut. Lalu di atas kanvas ia mengubah bunga mainan tersebut menjadi kupu-kupu.
“Saya merasa saya sedang berbicara dengan putri-putri saya saat saya melukis. Itu sangat membantu saya mengingat masa kecil mereka,” tutur Wan Li. “Lukisan lebih berharga dan berkesan daripada foto. Saya berharap lukisan-lukisan ini dapat membantu mereka (kedua putrinya betapa orang tua mereka mencintai mereka saat mereka tumbuh besar nanti.”
“Waktu terasa berjalan lambat saat melukis dan saya sangat menikmati setiap momen tersebut. Kadang saya mengimajinasikan bagaimana mereka kelak saat tumbuh besar di masa depan. Hal ini membuat saya sangat bahagia.” tambahnya lagi.
Sejauh ini ia telah melukis 14 lukisan dengan putri sulungnya sebagai model, hal itu membuat putri bungsunya cemburu. “Meng Meng (putri keduanya) ini nakal, ia hanya berpose untuk dua foto lalu lari kabur.” menjelaskan kenapa ia baru membuat satu lukisan untuk putri bungsunya tersebut.
Wan Lin mempelajari lukisan dari Zhuang Tianming selama dua dekade. Zhuang mempromosikan kombinasi antara teknik tinta Tiongkok dengan teknik cat minyak. Ialah yang mendorong Wan untuk melukis kedua putrinya dengan teknik campuran antara Barat dan Timur.