Terpecahkan, Misteri Arah Tangan Patung Pancoran Menunjuk Ke Mana!
Siapa yang tak tahu Patung Pancoran, jika kamu berkeliling Jakarta, kamu pasti melihat banyak patung yang berada di beberapa tempat. Tapi, ada salah satu patung yang menjadi pusat perhatian kalau kamu ke Jakarta.
Patung yang berdiri tegak di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Patung Dirgantara yang sering dikenal publik sebagai patung pancoran memiliki tinggi 11 meter dan tiang patung yang mencapai 27 meter.
Patung Pancoran yang memiliki desain unik itu berdiri sejak masa pemerintahan Presiden Ir.Soekarno yang langsung dirancang oleh pematung asal Yogyakarta. Dana yang dikeluarkan untuk membangun patung tersebut menghabiskan uang sebesar Rp.12 juta pada masa itu.
Kawasan Pancoran pada tahun 1966
Edhi Sunarso selaku perancang Patung Pancoran sengaja membuat patung itu terlihat menujuk ke suatu tempat. Pastinya ini menjadi sebuah pertanyaan besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Ke arah manakah patung itu menunjuk? Dibalik pertanyaan itu banyak spekulasi mengenai ke arah manakah arah acungan jari Patung itu. Banyak yang menebak-nebak,arah acungan jari patung menunjuk ke tempat rahasia tempat Pak Presiden menyimpan semua harta kekayaanya. Selain itu juga ada yang menilai bahwa sebenarnya arah patung ini menghadap ke Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan jantung peradaban bangsa Indonesia selama dijajah Belanda.
Untuk menjawab pertanyaan itu, team idws akan menjelaskan jawaban tepat untuk kamu. Setelah team idws menelusuri website resmi pemerintah DKI Jakarta, pertanyaan itu pun terpecahkan. Seperti yang dijelaskan di jakarta.go.id, sebenarnya tangan patung Pancoran itu mengarah ke utara. Arah utara Jakarta itu tepatnya ke Bandar Udara Internasional Kemayoran. Nah, Bandara itu merupakan bandara yang melayani seluruh rute penerbangan domestik dan international pada masa itu, sebelum akhirnya dipindahkan ke Bandara International Soekarno Hatta, Cengkareng. Tapi sayangnya, saat ini Bandara Kemayoran sudah tidak ada dan berubah menjadi jalan raya.
Patung ini dibangun untuk menunjukkan keperkasaan bangsa Indonesia di dalam bidang dirgantara. Selain itu juga, Presiden Soekarno ingin menggambarkan dengan adanya Patung ini bisa menggambarkan manusia angkasa, yang berarti semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa