Data Diklaim Berisi Data Nasabah Telah Disebar, BSI Klaim Data Nasabah Aman
Bank Syariah Indonesia (BSI) diberitakan telah mengalami serangan ransomware pada Minggu lalu. Diungkap oleh akun Twitter darktracer_int, kelompok peretas LockBit mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut (13/5).
Dalam perkembangannya, data sebesar 1,5 TB yang diklaim berisi data nasabah BSI itu telah resmi dibocorkan bertahap mulai hari ini (16/5).
Konsultan Kejahatan Siber, Teguh Aprianto, dalam cuitannya di akun Twiter secgron mengatakan ada estimasi total 8.133 file yang akan dibocorkan.
Adapun informasi pribadi 24.437 karyawan BSI dan dokumen internal sudah masuk daftar yang telah dibocorkan lebih awal.
Sumber: secgron.
Disebutkan pula oleh Teguh, data nasabah yang bocor adalah informasi data pribadi nasabah berikut dengan informasi pinjaman nasabah di BSI.
Dalam tangkapan layar diunggah Teguh, ada juga file CALL_HISTORY.csv yang ia sebutkan berisi nomor HP orang-orang yang pernah dihubungi BSI.
Di sisi lain, Corporate Secretary BSI, Gunawan Hartoyo, mengklaim bahwa data nasabah aman.
“Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” ungkap Gunawan yang dilansir dari CNN Indonesia.
Atas kejadian ini, BSI melakukan investigasi internal dan berkoordinasi dengan beberapa pihak seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta beberapa instansi lain.
Saat ini publik pada umumnya belum mengetahui secara pasti sejauh mana kebenaran klaim yang dilakukan kedua belah pihak.
Foto fitur: Bank Syariah Indonesia