Sebut Besaran Subsidi BBM untuk Mobil dan Motor, Menko Marves Ungkap Opsi Kendaraan Listrik Untuk Ringankan Beban APBN
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan mengungkap besaran subsidi BBM yang diberikan pemerintah untuk setiap jenis kendaraan di Indonesia.
IDWS, Kamis, 14 Juli 2022 - Menurut Luhut, besaran subsidi BBM yang diberikan pemerintah bagi setiap mobil mencapai Rp 19,2 juta per tahun, sedangkan untuk setiap sepeda motor sebesar Rp 3,7 juta per tahun.
"Berdasarkan catatan kami, harga BBM seperti sekarang, subsidi mobil berpenumpang diperkirakan mencapai 19,2 juta mobil per tahun. Mobil itu ada subsidi yang diberikan," sebut Luhut dikutip dari laporan Kompas.com pada Kamis (14/7/2022).
Terkait jumlah tersebut, Luhut menyebut bahwa saat ini pemerintah tengah memperhitungkan biaya subsidi BBM mana yang bisa dikurangi dari angka-angka tersebut dengan tujuan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dan tidak menggerogoti APBN.
Menko Marves Luhut Pandjaitan. (waspada.co.id/Dok. Setpres)
Luhut memaparkan bahwa opsi lainnya adalah pemerintah terus mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi konsumsi BBM dalam jangka panjang.
"Oleh karena itu kami sekarang sudah diminta Presiden menghitung semua yang bisa kita kurangi dari penggunaan (subsidi) bensin itu, kita gunakan ke elektrik," jelas mantan Dubes Indonesia untuk Singapura itu.
"Kami mungkin ingin mengusulkan pembuatan sejumlah pilot project kendaraan EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik, dan itu bisa dikonversi dengan baterai listrik buatan dalam negeri. Dalam 2,5 tahun apabila bisa kita buat, itu bagus," tambah Luhut.
Pemerintah, menurut Luhut, sangat serius dalam menyediakan berbagai regulasi demi mendukung terciptanya ekosisten kendaraan listrik dalam berbagai aspek seperti teknis, insentif, hingga pembiayaan. Aspek-aspekl ini diharapkan dapat menciptakan efek supply and demand dalam ekosistem kedanraan listrik sehingga transformasi dapat berjalan sesuai harapan.
"Dalam dua tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan investasi dan produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang cukup signifikan, baik roda dua, roda empat atau lebih, beserta industri penunjang lainnya. Investasi dan produksi ini tentunya harus dibarengi dengan aspek peningkatan konsumsi BEV itu sendiri, sehingga cita-cita terwujudnya industri BEV yang tangguh di dalam negeri dapat segera terpenuhi," terang Luhut.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com