Menpan-RB Soroti Penggunaan Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun yang Habis Untuk Rapat dan Studi Banding di Hotel
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas merasa miris karena mengetahui anggaran penanganan kemiskinan yang mencapai Rp500 triliun tidak tepat sasaran.
IDWS, Sabtu, 28 Januari 2023 - Menurutnya, anggaran sebesar itu justru habis untuk berbagai kegiatan kementerian atau lembaga, seperti rapat hingga studi banding di hotel, bukannya terserap ke rakyat miskin.
"Jangan sampai seperti kemarin saya sudah lapor ke Pak Presiden, hampir Rp 500 triliun anggaran kita untuk anggaran kemiskinan yang tersebar di kementerian/lembaga, tetapi ini tidak in line dengan target prioritas bapak presiden. Karena kementerian/lembaga sibuk dengan urusan masing-masing," kata Azwar dalam Sosialisasi PermenPANRB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional di Jakarta, Jumat (27/1/2023) dikutip dari Kompas.com mengutip tayangan Youtube Kementerian PAN-RB.
Azwar mengingatkan betapa pentingnya kementerian dan lembaga dalam menggunakan anggaran kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, bukannya habis untuk keperluan perjalanan dinas.
Menpan-RB Abdullah Azwar Annas saat sosialisasi kepada para ASN terkait Permenpan-RB Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (27/1/2023).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)
"Saudara sekalian, kalau tidak, ke depan ini akan berulang terus, programnya kemiskinan, tapi banyak terserap di studi banding kemiskinan. Ya, banyak rapat-rapat tentang kemiskinan, ini saya ulangi lagi menirukan bapak presiden, banyak untuk program-program yang terkait dengan studi-studi dokumentasi tentang kemiskinan, sehingga dampaknya kurang," jelasnya.
Agar kejadian yang sama tidak terulang, Azwar menyebutkan bahwa pihak PAN-RB sudah membuat program pertemuan atau semina dengan metode online. Jadwal pertemuan atau konsultasi sudah dikonfirmasi kepada para pejabat fungsional daerah.
"Teman teman daerah tidak habis audiensi ke Jakarta, datang ke Kemenpan RB bikin seminar. Kami sudah buka layanan seperti ini, kalau hari Selasa ada hari SDM aparatur, silakan telepon PIC nya ini, ikut zoom, setiap hari Selasa," ujar Azwar.
Azwar menyebut dirinya tak mau lagi mendengar laporan anggaran kemiskinan habis untuk kepentingan kementerian/lembaga yang tidak perlu. Bahkan menurut Azwar, ada kementerian/lembaga yang menggelar pertemuan atau konsultasi menggunakan jasa konsultan — yang menurutnya justru menghabiskan anggaran.
"Saya tidak ingin lagi dengar Reformasi Birokrasinya orang pingin a, melakukan pertemuan konsultasi pakai konsultan. Lah, ini pengen a kok pakai konsultan, berarti urusannya kertas dong. RB ke depan harus berdampak, nilai RB naik, dampaknya terukur," harap politisi PDI-P ini.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com