Twitter Mengumumkan Privacy Policy Baru Mereka Terkait Kasus Kebocoran Data Facebook
Twitter telah mengumumkan sebuah update akan privacy policy mereka untuk mengantisipasi sweeping dari hukum baru dari Uni Eropa yang mengatur data personal.
Dengan regulasi General Data Protection mulai efektif pada bulan Mei, Twitter menulis pada sebuah postingan blog bahwa platform mikroblogging tersebut akan mengupdate privacy policy mereka agar mudah diarahkan.
Update tersebut meliputi klarifikasi akan "legalitas atau bahasa teknis" serta memberi kesempatan pada para pengguna untuk mengetahui dan mengendalikan informasi apa yang ingin mereka bagi dengan Twitter dan aplikasi-aplikasi pihak ketiga. Para pengguna Twitter akan dapat mengunduh informasi-informasi apa yang telah mereka bagi dengan Twitter.
Platform-platform media sosial tengah menghadapi hujan kritik akan keamanan data personal setelah kasus yang menimpa Facebook di mana data dari 87 juta penggunanya berhasil didapatkan oleh firma konsultasi politik Cambridge Analytica.
Meski Twitter tidak terkena implikasi dalam transfer datanya, para politikus Amerika dan Inggris menunjukkan gelagat akan meregulasi manajemen data media sosial secara luas. Draf perjanjian politik Senat Amerika Serikat akan memandatkan situs-situs media sosial untuk memberikan rincian lebih mengenai informasi yang mereka kumpulkan, dan juga memberitahukan para pengguna akan kebocoran, serta memberi pelanggan kekuasaan lebih akan apa yang ingin mereka bagi.