Kota Iga Kekurangan Ninja
Sebuah kota di Jepang yang dipercaya sebagai kota kelahiran ninja asli saat ini sedang kesulitan menarik performer untuk mengangkat pariwisata kota tersebut, meskipun telah menawarkan gaji sebesar US$85,000 per bulan.
Kota Iga di prefektur Mie, Honshu, dikenal sebagai kampung halaman asli para ninja. Di kota tersebut terdapat dokumen-dokumen kuno mengenai berbagai ahli seni bela diri yang tertanggal sejak tahun 1400an.
Kota Iga krisis ninja
Tahun lalu, 2017, Universitas Mie mendirikan Pusat Penelitian Ninja Internasional (Internasional Ninja Research Center) untuk mengembangkan penelitian mengenai pendekar-pendekar ikonik tersebut, dan kota Iga saat ini tengah membangun museum ninja kedua mereka.
Namun sekarang. Iga sedang kesulitan karena kekurangan performer-performer ninja, yang membuat pariwisata lokal menurun drastis.
Walikota Iga, Sakae Okamoto, ingin meningkatkan arus turis yang datang dengan mempublikasikan sejarah ninja dari kota tersebut. Akan tetapi ia harus menghadapi masalah berat, karena kurangnya performer spesialis ninja di kota kecil tersebut, membuat generasi muda pergi meninggalkan kampung halaman mereka demi mencari uang di kota-kota besar seperti Tokyo atau Yokohama.
Sebagai usaha untuk membantu permasalahan itu serta meningkatkan pariwisata berbasis ninja di Iga, pemerintah Jepang telah mengulurkan bantuan dana untuk meningkatkan jumlah performer ninja. Dilansir dari Business Insider, bayaran yang ditawarkan cukup kompetitif, berkisar antara US$23,000 hingga US$ 85,000 perbulan.
Akan tetapi, "Ninja bukanlah profesi yang mudah untuk diwariskan. Dibutuhkan latihan luar biasa keras serta determinasi yang tinggi untuk menjadi seorang ninja hingga ke akarnya. Oleh karena itulah, para ninja perlahan tapi pasti mulai menghilang dari sejarah," tutur Sugako Nakagawa, kurator dari museum ninja lokal kepada Reuters beberapa tahun silam.
Bagaimana, apakah kamu berminat menjadi Ninja sungguhan?