Pencarian KRI Nanggala-402 yang Hilang di Laut Bali Berpacu Dengan Waktu Karena Keterbatasan Oksigen di Kapal Selam Itu
Pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala-402 dikejar waktu karena keterbatasan oksigen di kapal selam itu.
IDWS, Kamis, 22 April 2021 - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, cadangan oksigen di kapal selam KRI Nanggala-402 hanya bisa bertahan selama 72 jam dalam kondisi black out.
TNI dan sejumlah pihak yang terjun dalam misi pencarian kapal selam buatan Jerman tahun 1979 yang dilaporkan hilang di laut Bali pada Rabu (21/4/2021) itu harus berpacu dengan waktu demi menyelamatkan 53 awak KRI Nanggala-402.
"Apabla kondisi black out mampu 72 jam, kurang lebih 3 hari. Jadi saat kemarin hilang kontak jam 3, bisa sampai hari Sabtu jam 3, sehingga 72 jam. Mudah-mudahan segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada," ujar Yudo saat konferensi pers, Kamis (22/4/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Yudo, sejumlah negara telah menawarkan bantuan untuk mencari KRI Nanggala-402, di antaranya Singapura dan Malaysia. Kapal dari dua negara tetangga Indonesia itu akan segera sampai di lokasi di mana KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang.
Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Kapal Selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 WITA, 95 kilometer arah utara Bali. Hilangnya KRI Nanggala-402 sendiri dibenarkan langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Panglima TNI menyebut kapal hilang tak lama setelah mengantongi izin menyelam. "Baru izin menyelam, setelah diberi clearance langsung hilang kontak," ujar Hadi dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/4/2021).
KRI Nanggala hilang saat tengah berpartisipasi dalam gladi resik untuk latihan penembakan rudal di laut Bali yang rencananya digelar pada hari Kamis ini.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com