Petang Nanti, Gerhana Matahari Cincin Lewati 124 Kota di Indonesia
Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) sebagian akan terjadi pada hari ini. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena ini dapat di nikmati di 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi.
Dilihat dari peta lintasan GMC yang dirilis BMKG, provinsi yang akan dilewati gerhana ini, antata lain: Sumatera Barat bagian selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian barat.
Salah satunya juga bisa teramati di Seai, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Seperti yang disampaikan koordinator BMKG Sumatera Barat Rahmat Triyono. "Peristiwa ini tidak terjadi setiap tahun. Secara statistik kasar, Gerhana Matahari Cincin terjadi setiap 350 tahun sekali," ujar Rahmat Triyono.
Di Seai, kontak pertama peristiwa astronomi ini diprediksi terjadi pada pukul 17.42 WIB. Pada saat itu, piringan bulan menutupi matahari. Puncaknya diprediksi terjadi pada pukul 17.52 WIB. Dan kontak terakhir terjadi pada sekitar pukul 18.02 WIB.
Statistik BMKG mencatat, peristiwa GMC sebagian ini merupakan yang keempat sepanjang tahun 2016 yang teramati di langit Indonesia. Diprediksi, pada pertengahan bulan September, peristiwa Gerhana Bulan Penumbra (GBP) bisa teramati pada tanggal 16-17 September 2016. Sebelumnya, serangkaian peristiwa gerhana yang teramati: Gerhana Matahari Total (9 Maret 2016), Gerhana Bulan Penumbra (23 Maret 2016), Gerhana Bulan Penumbra (18 Agustus 2016).
Peristiwa Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi karena terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga cahaya Matahari tidak sepenuhnya sampai ke Bumi. GMC terjadi karena pergerakan dinamis dari Matahari, Bulan, dan Bumi yang terjadi pada saat fase Bulan baru.
Banyak pihak mengaitkan peristiwa ini juga berdampak pada ketinggian gelombang air laut saat GMC terjadi. "Mengenai dampaknya terhadap perubahan tinggi air laut ya jelas ada," ujar Hadi.
Hadi juga mengatakan, pengukuran dampak akurat tinggi gelombang dilakukan dengan mengukur ketinggian gelombang sebelum dan sesudah peristiwa GMC. Di Padang, BMKG Padang Panjang akan melakukan pengamatan Gerhana Matahari ini di Mercusuar Bukit Lampu, Bungus dengan menggunakan teropong Vixon.