Tim Badminton Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England 2021
IDWS.ID – Yonex All England digulirkan di 17 – 21 maret 2021 di Birmingham, Inggris. Pada Rabu, 17 Maret, PBSI mencuit di Twitter INABadminton bahwa hasil manager meeting hari tersebut disampaikan informasi beberapa altet dan pelatih dari India, Thailand, dan Denmark terindikasi COVID-19. Namun pada akhirnya mereka yang terindikasi tersebut dinyatakan bisa bertanding di All England.
Tim Indonesia setibanya di Birmingham sudah menjalani tes dan dinyatakan negatif COVID-19. Namun tiba – tiba ada pengumuman melalui email bahwa ada temuan kasus COVID-19 di penumpang pesawat yang juga membawa Tim Indonesia. Informasi tersebut membuat Tim Indonesia harus isolasi selama 10 hari dan dipaksa mundur dari All England.
Manajer Tim Badminton Indonesia, Ricky Soebagja, melalui kanal – kanal resmi PBSI menginformasikan Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. Ia mengungkapkan kekecewaan luar biasa akan keputusan diturunkan pemerintah Inggris karena Tim Indonesia semua dinyatakan negatif COVID setiba di Birmingham.
Perbedaan keputusaan yang dialami Tim Indonesia dengan India, Thailand, dan Denmark memang menimbulkan kekecewaan besar. Bahkan jika alasannya adalah ada yang positif di pesawat ditumpangi Tim Indonesia, atlet badminton Turki, Neslihan Yigit juga berada di satu pesawat yang sama. Dilansir dari CNN Indonesia, Neslihan Yigit masih berstatus aktif bermain di All England.
Ketua PBSI, Agung Firman Sampurna klaim adanya upanya penjegalan terhadap Tim Indonesia di All England. Salah satu fakta ia ungkapkan adalah hakim garis ketika Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan melawan wakil Inggris, Ben Lane/ Sean Vendy adalah dari Inggris. Meski begitu, Ahsan dan Hendra berhasil memenangkan pertandingan.
Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo, Jonathan Christie, Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan, dan GreysiaPolii/ Apriyani Rahayu dipaksa merelakan tak bisa menuju babak kedua karena harus isolasi. Sedangkan pemain lain dinyatakan kalah walkout.