Mockingjay Part 2 Gagal Sajikan Kisah Penutup Yang Berkelas
Film yang diangkat dari novel trilogi ini kembali hadir dengan seri terbarunya yaitu The Hunger Games: Mockingjay Part 2. Seri film The Hunger Games ini menjadi salah satu sensasi beberapa tahun belakangan yang sebelumnya sudah tiga film dirilis, yaitu The Hunger Games (2012), The Hunger Games: Catching Fire (2013), dan The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014).
Di tahun 2015, The Hunger Games kembali menggebrak dunia perfilman dengan mengangkat kembali seri sebelumnya yaitu The Hunger Games: Mockingjay Part 2 yang dirilis untuk menuntaskan kisah berlatar dystopian future ini.
Bagi kamu yang belum tahu jelas film apa sih The Hunger Games itu? Sebelum membahas ke The Hunger Games: Mockingjay Part 2, team idws akan memberikan sedikit ulasannya.
Film The Hunger Games ini menceritakan sebuah negara di masa depan yang disebut Panem. Negara itu dipimpin secara totaliter oleh Presiden Snow yang dibintangi oleh Donald Sutherland. Untuk memperkokoh kuasanya dan meredam pemberontakan, maka pemerintah merancang sebuah permainan maut tahunan yang bernama The Hunger Games. Permainan ini mengadu kekuatan dan keterampilan para remaja dari setiap distrik negara, sampai tersisa satu orang juara yang masih hidup sebagai juaranya. Pertandingan berbentuk survival game ini disiarkan ke penjuru negeri layaknya reality show, membuat pemenangnya akan jadi selebriti, lalu dijadikan alat propaganda negara agar rakyat tetap tunduk.
Film yang terdiri dari beberapa seri itu memang lebih sekedar adegan-adegan akbar khas Hollywood. Khususnya di Mockingjay Part 2 ini alur cerita semakin dibuat samar siapa yang benar dan yang salah. Di seri sebelumnya, status selebriti Katniss dan Peeta sebagai juara Hunger Games mmebuat mereka jadi alat propaganda pemerintahan Snow. Kini, Katniss jadi alat propaganda kepentingan distrik 13, sementara Peeta digunakan oleh Snow untuk propaganda tandingan. Disinilah konflik mulai memanas, ketika Peeta dan Katniss harus terjebak dalam permainan politik dua pihak, yang menggunakan media sebagai medan perang untuk memengaruhi rakyat. Dalam situasi demikian, dua film Mockingjay berfokus pada upaya Katniss untuk akhirnya bisa benar-benar memegang kendali atas hidupnya sendiri, terlebih saat dirinya sudah telanjur jadi "milik publik".
Mockingjay part 2 ini meemiliki skala cerita Mockingjay yang terbesar dari judul sebelumnya. Disini kita bisa melihat banyaknya karakter dengan adegan-adegan yang lebih seru dan menantang adrenalin penonton juga. Mockingjay part 2 ini masih mengikuti alur cerita dari seri sebelumnya jadi bagi kamu yang belum menonton seri terdahulunya, kamu mungkin akan bingung.
Di Part 2 ini juga semua peperangan yanga ada di layar lebar itu semua tertuju kepada Katniss. Sayangnya, film yang harusnya menjadi kisah penutup itu malah terkesan kurang menarik bahkan bisa berpotensi menimbulkan kejenuhan. Mungkin ini juga dipengaruhi bahwa kisah ini dipecah jadi dua film, sehingga terasa banyak detail yang dipanjang-panjangkan, khususnya ketika Katniss ikut pasukan menyusup ke Capitol.
Tapi dibalik kesunyian penutup The Hunger Games itulah yang memunculkan kelebihan ditempat lainnya. Hal itu terlihat saat Katniss berada pada sebuah yang besar dan ramai, seluruh kamera masih tetap menatap Katniss, sehingga intensitas situasinya lebih terasa nyata bagi penonton. Inilah yang membuat The Hunger Games jelas berbeda dengan film-film blockbuster Hollywood.
Film yang banyak menyedot perhatian publik ini pun berhasil memberikan kisah penutup yan cukup baik untuk seri The Hunger Games. Jika ditelaah dari seri sebelumnya hingga seri terakhir ini, kemasan cerita dan sebagai tontonan hiburan kurang sempurna, terutama dari laju cerita yang cenderung lambat. Tapi, film ini setidaknta telah berhasil menutup rangkaian kisah Katniss secara utuh. Inilah yang membuat banyak penonton masih tetap setia mengikuti alur cerita yang terbilang rumit dan panjang tersebut.