Frau Memukau Penonton Ngayogjazz 2014
Musikus muda Leilani Hermiasih atau Frau tampil memukau pada pergelaran musik jazz, Ngayogjazz 2014 berjudul "Tung Tak Tung Jazz" di Desa Wisata Brayut, Pendowoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu malam, 22 November 2014.
Penonton berjubel di panggung Ning Nong, pendopo rumah joglo khas Jawa, tempat Frau manggung. Frau yang mengenakan gaun lurik terlihat anggun dengan rambut yang digelung. Ia membawakan tujuh lagu yang diiringi piano digitalnya. Beberapa di antaranya lagu dalam album pertamanya bertajuk Starlit Carousel.
Ada pula lagu dalam album keduanya bertajuk Happy Coda. Whispers adalah satu di antara lagu di album keduanya yang ia perdengarkan. Frau berkisah lagu itu mengenai orang yang bahagia meski kehidupannya membosankan. "Saya dedikasikan lagu ini untuk teman bernama Sarah yang berulang tahun," kata Frau.
Saking antusiasnya menikmati musik yang Frau bawakan, penonton memintanya melantunkan lagu tambahan. Frau lalu menyanyi lagu berjudul Mesin Penenun Hujan di akhir penampilannya di Ngayogjazz 2014. Liriknya : Merakit mesin penenun hujan. Hingga terjalin, terbentuk awan. Semua tentang kebalikan. Terlukis, tertulis, tergaris di wajahmu.
Frau adalah musikus muda asal Yogyakarta yang melejit lewat lagunya berjudul Mesin Penenun Hujan tahun 2010. Album pertamanya bertajuk Starlit Carousel sukses masuk dalam jajaran 20 album terbaik versi majalah Rolling Stone tahun 2010.
Setiap tampil, Frau selalu ditemani piano digital roland RD700SX. Ia merilis album kedua bertajuk Happy Coda. Album yang dirilis dengan bantuan netLabel Yesnowave ini juga dirilis dalam bentuk cakram padat.|
Frau menyelesaikan studi S-2nya di Irlandia Utara, tepatnya di Queen's University Belfast. Frau menggelar konser kolaborasi dengan Jalan Pulang dan Gardika Gigih Pradipta di pembukaan pameran Memoar Tanah Runcuk pada 8 November 2014 di Kedai Forum.