Pria Jepang Ini Culik Dua Siswi SMA Untuk Diajari Bisnis Real-Estate
IDWS, Kamis, 5 Desember 2019 - Seorang pengusaha real-estate berusia 37 tahun dengan nama Hiroaki Sakaue asal Saitama, Jepang, ditahan pada 27 November 2019 atas dugaan penculikan anak di bawah umur. Sebelumnya ia pernah ditahan pada Oktober 2018, juga karena tuduhan yang sama.
Sakaue berkenalan dengan seorang siswi dari Prefektur Hyogo lewat sosial media dan mengajaknya untuk tinggal di apartemennya di Saitama asalkan siswi itu mau belajar real-estate, menurut laporan polisi setempat seperti dilansir dari Japan Times.
Siswi tersebut pada awalnya memposting sebuah cuitan Twitter di mana ia menuliskan ingin kabur dari rumah. Twit itu lalu dibalas oleh Sakaue. "Datang ke Saitama, aku akan merawatmu bila kamu belajar [real-estate]," tulisnya.
"Datang ke Saitama, aku akan merawatmu bila kamu belajar [real-estate]," bunyi ajakan Sakaue kepada seorang siswi asal Hyogo.
Siswi asal Hyogo itu lalu datang ke Saitama dan tinggal di apartemen milik Sakaue dari akhir Agustus tahun ini hingga akhir Oktober. Ia juga telah mengirimkan sepucuk surat kepada keluarganya untuk memberitahukan bahwa ia masih hidup. Siswi dari Hyogo tersebut tinggal dan belajar real-estate bersama seorang siswi lain asal Saitama yang lebih dulu tinggal di apartemen milik Sakaue itu.
Pada pertengahan September tahun ini, ayah dari siswi asal Saitama yang tinggal di apartemen Sakaue melaporkan kepada kepolisian Urawa akan hilangnya putri mereka. Ia lalu ditemukan di apartemen Sakaue pada akhir Oktober, bersama dengan siswi asal Hyogo. Tidak ditemukan adanya indikasi tindak kekerasan baik fisik maupun psikologis pada dua siswi tersebut.
Dari laporan pihak kepolisian, kedua siswi tersebut diberi makan tiga kali sehari, diberi fasilitas hidup yang layak, kamar pribadi, boleh menggunakan ponsel dan internet, serta bebas keluar masuk apartemen Sakaue. Semua itu dengan syarat kedua gadis muda tersebut mau belajar real-estate — termasuk juga belajar sesuai kurikulum pendidikan di sekolah Jepang. Sakaue sendiri tinggal di bangunan terpisah.
Hiroaki Sakaue, pengusaha real-estate 37 tahun yang menculik dua gadis muda untuk diajari bisnis real-estate.
Menurut polisi, Sakaue mengakui semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia mengaku mengdukasi kedua gadis muda itu akan bisnis real-estate agar keduanya bisa bekerja di perusahaannya bila sudah lulus sekolah.
Ia mengajak keduanya untuk menjawab kuis-kuis rutin mengenai real-estate, dan bahkan mempersiapkan keduanya untuk mengambil ujian untuk memperoleh lisensi menjalankan bisnis real-estate.
Polisi sendiri menegaskan bahwa meski tidak melakukan perbuatan tidak pantas terhadap kedua siswi di bawah umur itu, Sakaue tetap melanggar hukum karena tidak meminta restu orangtua dari kedua siswi itu.
Netizen Jepang turut bersimpati atas ditangkapnya Hiroaki Sakaue, dan ia pun disebut sebagai "Daddy Long Legs."
Ia memberi makan serta melindungi kedua siswi itu, serta lebih baik dalam mendidik keduanya dari pada para orang tua yang tidak kompeten itu. — Twitter/@hirossi_rr.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Japan Times