Bill Gates Disebut Ingin Meredupkan Cahaya Matahari yang Menyinari Bumi. Untuk Apa?
Bill Gates selain dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia, juga dikenal karena beberapa idenya yang dinilai terlalu jauh atau malah hampir tidak masuk akal oleh kebanyakan orang. Apalagi idenya kali ini?
IDWS, Sabtu, 27 Maret 2021 - Setidaknya beberapa ide Bill Gates yang diragukan oleh masyarakat awam adalah bahwa seluruh manusia seharusnya memakan daging sapi sintetis, komentar-komentarnya mengenai seberapa dunia baru bisa pulih dari pandemi COVID-19, dan yang terbaru ini ia berbicara mengenai membatasi cahaya matahari yang menerangi Bumi.
Hal terahir terungkap lewat sebuah program studi geoteknik matahari di Universitas Harvard yang ia dukung, yang menyatakan bahwa meredupkan cahaya matahari dapat membantu mengurangi atau menunda efek perubahan iklim global di Bumi. Studi itu diberi nama Stratospheric Controlled Perturbation Experiment (SCoPEx).
Geoteknik pada umumnya merujuk pada teknologi-teknologi yang mampu mengubah kualitas fisik dari Bumi dalam lingkup yang luas. Contohnya cloud seeding, yakni menggunakan pesawat untuk menjatuhkan materi partikulat ke awan sehingga menimbulkan hujan. Namun ide untuk membatasi cahaya matahari sepertinya terlalu jauh bila dibandingkan dengan contoh tersebut.
Bill Gates disebut ingin memblokir sebagian pancaran sinar matahari ke Bumi. (Interesting Engineering)
Baru-baru ini, Akademi Nasional Sains, Teknik, dan Obat-obatan (NASEM) di Amerika Serikat merilis sebuah laporan yang mendorong agar pemerintah AS menghabiskan setidaknya USD 100 juta untuk pembelajaran geoteknik. Dalam laporan itu, juga disebutkan sejumlah cara yang dianggap berpotensi mampu mengurangi kadar cahaya matahari yang mengarah ke Bumi, serta mengukuhkan istilah "geoteknik matahari".
Salah satu cara yang dianggap paling logis dan mungkin adalah memantulkan sebagian cahaya matahari menggunakan partikel-partikelaerosol di atmosfer, meski ini pun sebenarnya agak terlalu jauh bagi teknologi umat manusia sekarang ini.
Sebenarnya, kemampuan untuk memblokir sinar matahari sudah beberapa kali ditunjukkan oleh alam. Letusan gunung berapi Eyjafjallajokul di Islandia pada 2010 memblokir sebagian besar pancaran sinar matahari di Eropa, diklasifikasikan sebagai kasus peristiwa natural dari aerosol atmosfer. Kemudian jatuhnya meteor raksasa yang memaksa Bumi memasuki zaman es serta menyebabkan kepunahan dinosaurus juga memicu peristiwa aerosol atmosfer secara alami.
Para peneliti yang terlibat dalam SCoPEx mendesak pemerintah untuk lebih serius dalam mendukung studi geoteknik sebagai persiapan akan ancaman perubahan iklim drastis yang bisa setiap saat menimpa Bumi. SCoPEx sendiri selama ini mendapat pendanaan dari kantong pribadi Bill Gates.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Interesting Engineering