Smartphone Huawei Terancam Tak Bisa Menggunakan Kartu microSD
IDWS, Sabtu, 25 Mei 2019 - Baru-baru ini disebutkan bahwa berbagai perusahaan teknologi asal Amerika Serikat sedikit demi sedikit memutus ikatan mereka dengan produsen smartphone ternama asal China, Huawei, akibat dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat.
Kini, setelah kehilangan lisensi ARM — perusahaan pembuat arsitektur prosesor — serta tak lagi didukung oleh sistem operasi (OS) Android dari Google, kini smartphone maupun perangkat Huawei yang lain terancam tak bisa lagi menggunakan kartu microSD.
Dilansir dari techviral, Asosiasi SD yang menangani manufaktur kartu SD dan microSD dalam perangkat smartphone kita, sebelumnya juga mengikutsertakan Huawei sebagai salah satu anggotanya. Akan tetapi sekarang dikabarkan Huawei telah ditangguhkan keanggotaannya akibat perang dagang China-AS.
Huawei masih terpampang dalam daftar anggota Asosiasi SD, tepatnya di bawah HTC dan di atas Huizhou. Namun kini nama perusahaan tersebut sudah hilang dari daftar tampa ada penjelasan.
(Gizchina)
Maka dari itu, jika benar bahwa keanggotaan Huawei dalam Asosiasi SD telah ditangguhkan, itu berarti smartphone yang diluncurkan Huawei di masa depan tak akan memiliki slot untuk memasang kartu microSD.
Hal tersebut tak berlaku bagi smartphone Huawei generasi sekarang karena kedua pihak telah meneken perjanjian kerjasama dan lisensi yang dibutuhkan sebelum kisruh perang dagang ini terjadi. Lagipula, siapa yang mau bersusah payah mencopot slot kartu microSD dari smartphone Huawei yang sudah terlanjur beredar?
Penangguhan Huawei dari Asosiasi SD terbilang wajar, karena asosiasi tersebut berpusat di San Ramon, sebuah kota terkenal di California, Amerika Serikat. Jadi logis bila asosiasi ini juga turut serta memboikot Huawei seperti Google, Qualcomm, Microsoft, AMD dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana dengan kasus ARM? Bukankah perusahaan itu berbasis di Inggris Raya? Memang benar adanya, namun perusahaan itu menggunakan teknologi-teknologi dari Amerika Serikat.
Patut digaris bawahi bahwa pemerintahan AS juga mengklarifikasi kepada seluruh perusahaan teknologi di sana bahwa jika mereka melanggar peraturan dan hukum AS, mereka juga akan menghadapi situasi yang sama dengan Huawei, alias masuk dalam daftar blacklist.
Jadi tak heran apabila perusahaan-perusahaan raksasa beraset triliunan dollar itu lebih memilih tak mau lagi berbisnis dengan Huawei. Jadi ada baiknya jika sekarang berpikir-pikir lagi jika hendak membeli ponsel pabrikan Huawei.
(Stefanus/IDWS)