Masa Depan Teknologi Pemblokiran Iklan Alias Ad-block Diragukan Karena Google
Google mengindikasikan tidak akan mengakhiri teknologi pemblokiran iklan (ad-blocking), namun sepertinya yang terjadi adalah sebaliknya.
IDWS, Senin, 4 Oktober 2021 - Dalam sebuah postingan di blog pengembang google.com, manajer produk Chrome extension dan web David Li mengumumkan bahwa browser Google Chrome yang dibangun berdasarkan spefisikasi Manifest V2 tidak akan lagi diterima di web store mulai 17 Januari 2022, dan akan dinon-aktifkan secara kesleuruhan pada Januari 2023 sehingga tidak lagi berfungsi.
Hal ini, menurut TechRadar, menyebabkan teknologi ad-blocker tidak lagi bisa digunakan karena suksesor dari Manifest V3 (suksesor Manifest V2) tidak mendukung suatu API yang digunakan teknologi ad-blocker saat ini untuk bisa berfungsi, dan masih belum diketahui apakah ad-blocker baru bisa dibuat dengan spesifikasi Manifest V3.
Pandangan pihak Alphabet — perusahaan induk Google — terkait teknologi ad-blocking sendiri masih ambigu. Pada 2018 silam, Alphabet secara eksplisit memperingkatkan bahwa teknologi ad-blocking entah baru maupun lama dapat membawa kerugian bagi bisnisnya.
Logo browser Google Chrome. (Getty Images)
Akan tetapi pada 2019, Google menyatakan bahwa mematikan teknologi ad-blocking sama sekali bukanlah tujuan dari penggunaan Manifest V3.
Entah mana yang benar, namun mengingat bahwa konglomerat sebesar Alphabet yang mengejar keuntungan, sepertinya tidak terlalu sulit untuk memprediksi pandangan mereka nanti.
(Stefanus/IDWS)