Ujicoba Pramusim MotoGP Mandalika Sempat Dihentikan Karena Kondisi Lintasan yang Buruk
Ujicoba pramusim MotoGP Mandalika sempat dihentikan akibat kondisi lintasan yang buruk.
IDWS, Sabtu, 12 Februari 2022 - Antusiasme warga lokal Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan balap MotoGP sudah terlihat dari sejak ujicoba pramusim. Tampak para warga lokal menonton dari luar pagar Sirkuit Mandalika, hingga di-notice oleh Repsol Honda dan diabadikan menjadi sebuah momen unik dalam sejarah MotoGP.
Sayangnya antusiasme warga lokal Lombok masih belum cukup melancarkan ujicoba pramusim MotoGP Mandalika, terutama terkait alam.
Mengutip laporan Kompas.com pada Sabtu (12/2/2022), serangkaian tes di hari pertama yang dilakukan Jumat (11/2/2022) sempat dihentikan sementara karena lintasan menjadi kotor berdebu, berlumpur, dan tertutup kerikil akibat hujan deras yang mengguyur Mandalika sehari sebelum ujicoba dimulai.
Setelah marshal membersihkan trek selama satu jam, tes pramusim MotoGP Mandalika pun kembali digelar. Pebalap Monster Energy Yamaha Franco Morbidelli mengungkapkan bahwa lintasan kotor sangat berbahaya bagi para pebalap.
"Berbahaya berkendara di lintasan yang kotor dengan motor MotoGP. Ini sangat berbahaya. Tidak ada yang ingin keluar ke trek," kata Morbidelli, dilansir dari Motorsport.
Pol Espargaro saat hendak menjalani ujicoba pramusim MotoGp di Mandalika, Sabtu (12/2/2022). (Foto: MotoGP)
Di sisi lain, Aleix Espargaro menilai lintasan kotor di Sirkuit Mandalika seharusnya tidak bisa dilewati. "Treknya belum siap, Anda tidak bisa mengemudi dengan benar di awal. Itu sangat berbahaya. Kami terbiasa dengan trek berdebu.
Situasi serupa terjadi di Sirkuit Losail, Doha," kata Aleix Espargaro, dikutip dari Speedweek.com.
"Di lintasan Losail, kami selalu menemukan banyak pasir pada hari pertama. Lalu, setelah beberapa putaran, tidak apa-apa. Akan tetapi, hari ini, di Mandalika, itu buruk. Permukaannya tidak bisa dilewati dan sangat berbahaya, tidak cukup aman," tambah Aleix Espargaro.
Morbidelli dan Espargaro juga kompak memberikan reaksi dingin terhadap keputusan ofisial yang meminta para pebalap melakukan 20 lap sekaligus membantu membersikan trek. Lantas, seperti apa sebenarnya kondisi Sirkuit Mandalika kemarin? Beberapa pebalap menggambarkan bahwa ada banyak batu berserakan di lintasan.
"Ada beberapa aspal di satu area lebih hitam karena mereka telah melakukan pekerjaan khusus. Saya sudah diberitahu. Namun, seperti perang, ada batu jatuh," kata Alex Marquez, dilansir dari Mundo Deportivo.
"Satu mengenai leher saya. Ini yang terburuk karena batu tersebut datang dari ban motor yang berada di depan saya," tutur adik kandung Marc Marquez ini. S
ementara itu, Alex Rins mengungkapkan situasi lintasan lebih berbahaya daripada motorcross akibat batu-batu tersebut.
"Ada batu yang terlempar dan itu membuat sedikit berbahaya. Hampir lebih buruk dari motorcross," ujar pebalap Suzuki Ecstar ini.
"Tadi pagi (kemarin) treknya sangat berbahaya, tetapi akhirnya kami semua turun mengendari motor dan lintasan kering," kata Alex Rins.
Di sisi lain, Marc Marquez mengungkapkan kondisi trek kemarin pagi ekstrem karena banyaknya kotoran. Namun, ia sepakat dengan keputusan tim dan ofisial yang meminta pebalap melakukan 20 putaran. Sebab, Marquez merasa setelahnya kondisi lintasan kembali normal.
"Kami menemukan beberapa kondisi yang sangat ekstrem dalam hal kotoran di trek," kata Marquez.
"Keputusan tepat dibuat, yakni sebelum jam tiga sore (waktu lokal) Anda harus melakukan 20 lap dan itu sangat membantu," tutur Marc Marquez.
"Pada akhirnya, trek menjadi normal, selama Anda tidak keluar jalur," ucap pebalap tim Repsol Honda ini.