Klarifikasi: Pembukaan Kargo Ducati Sah dan Legal, Pembuatan Konten di YouTube Adalah Ilegal dan Dilakukan Pihak Ketiga
Video "Unboxing" kargo motor Ducati untuk kejuaraan dunia Superbike (WorldSBK) 2021 di Sirkuit Mandala, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 19-21 November jadi begitu viral. Akan tetapi rupanya ada kesalahpahaman fatal yang terjadi mengenai pemberitaan tersebut.
IDWS, Kamis, 12 November 2021 - Seperti yang IDWS beritakan sebelumnya, terdapat dua video yang dipermasalahkan dalam kasus unboxing kargo motor Ducati Panigale V4 R yang diperuntukkan bagi pebalap Michael Rinaldi. Yang pertama adalah video seorang pria bertopi putih berkacamata yang tampak memeriksa motor tersebut secara sekilas sebelum kemudian pergi.
Pria ini adalah petugas dari PT. Bakhtera Freight Worldwide yang memeriksa motor Ducati secara legal dan sah. (YouTube)
Sedangkan video kedua merupakan video konten yang sempat diunggah oleh kanal YouTube Soul Kuta Lombok namun sekarang sudah dihapus atau diprivatisasi menurut pengakuan pengelola kanal tersebut.
Namun karena pemberitaan berbagai media, video pertama di mana seorang pria berkacamata dan bertopi putih itu juga dianggap merupakan unboxing ilegal.
Ini adalah video yang sempat diunggah di kanal YouTube Soul Kuta Lombok. Pengelola kanal ini lah yang masuk tanpa izin dan menyentuh, mendokumentasikan, serta mempublikasikan motor Ducati sebagai konten. (Istimewa)
Terkait pemberitaan yang jadi viral itu, akun Twitter @deddy_Irawan87 menanggapi cuitan Twitter viral dari @Salviano Azizan mengaku bahwa dirinya merupakan PH (Production House) dari PT. Bakhtera Freight Worldwide selaku perusahaan yang ditunjuk secara resmi oleh Dorna untuk pengurusan clearance custom WorldSBK 2021 di Lombok.
Deddy Irawan menjelaskan bahwa pembukaan kargo Ducati tersebut adalah legal dan dilakukan bersama bea cukai. Sedangkan pria berkacamata serta bertopi putih dalam video yang viral itu adalah petugas dari PT. Bakhtera Freight Worldwide yang sedang melakukan persiapan pemeriksaan fisik motor bersama dengan pihak beacukai dan secara sah disaksikan oleh pihak Dorna/team racing.
(Twitter)
Deddy Irawan juga menambahkan bahwa pernyataan Direktur Eksekutif SBK, Gregorie Lavilla yang menyatakan bahwa karyawan bersangkutan sudah dipecat berasal dari pernyataan PT. Bakhtera Freight Worldwide.
Sedangkan video kedua yakni video konten "unboxing" di kanal YouTube Soul Kuta Lombok, menurut Deddy Irawan, dilakukan oleh pihak ketiga yang bukan bagian dari PT. Bakhtera Freight Worldwide maupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), maupun Dorna.
(Twitter)
Hal ini diperkuat oleh pernyataan ITDC dalam sebuah press releasenya.
Press release ITDC terkait kasus unboxing ilegal kargo motor Ducati. (ITDC)
Pengelola kanal Soul Kuta Lombok diketahui memang sempat menyanggah bahwa dirinya melakukan "unboxing" motor Ducati. Menurutnya, media terlalu melebih-lebihkan sehingga timbul kesalahpahaman seolah-olah pembukaan kargo yang dilakukan PT. Bakhtera Freight Worldwide ilegal, padahal tidak. Namun ia mengakui bahwa dirinya ikut menyentuh, mengambil gambar/video, serta mempublikasikan motor Michael Rinaldi itu merupakan kesalahannya dengan berkilah bahwa ia tidak tahu hal itu tidak diperbolehkan.
(Istimewa)
Kemudian pengelola kanal Soul Kuta Lombok kembali membuat klarifikasi yang mengindikasikan bahwa ia adalah seorang pekerja lokal di Sirkuit Mandalika.
(Istimewa)
Semoga kesalahpahaman ini segera selesai sehingga pihak Ducati maupun Dorna dan WorldSBK tidak lagi mempermasalahkannya, agar Indonesia bisa kembali dipercaya menggelar event balap motor dunia lagi ke depannya.
Saya selaku penulis dari artikel IDWS juga meminta maaf karena turut menulis pemberitaan yang kurang tepat sehingga menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Terima kasih.
Update: Terkait laporan IDWS sebelumnya mengenai pemberitaan dari Speedweek yang mengklaim bahwa Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti murka dan memberi komentar negatif mengenai pembukaan kargo motor Ducati secara ilegal tersebut, pihak Ducati Corse secara resmi menyatakan bahwa hal itu adalah tidak benar.
(Stefanus/IDWS)