Netizen Kritik Menpora yang Sebut Ganda Putra Indonesia Peringkat 7 Dunia Sebagai 'Tunggal Putra Tak Begitu Dikenal'
Netizen Indonesia tengah ramai menyoroti Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali terkait wawancaranya dengan salah satu stasiun televisi swasta.
IDWS, Selasa, 19 Oktober 2021 - Dalam wawancara tersebut — yang kini cuplikan videnya beredar luas lewat media sosial, Menpora menyebut pemain bulutangkis ganda putra Fajar Alfian/M Rian Ardianto sebagai tunggal putra baru yang tak banyak dikenal publik.
"Ada tunggal putra kita yang baru Fajar Rian. Sebelum-sebelumnya kan publik tidak begitu kenal dengan mereka, kali ini mereka tampil dan bahkan menang dua set langsung. Itu satu hal yang menggembirakan," kata Menpora Zainudin Amali dalam video itu, kata Menpora Zainudin Amali dalam potongan video itu.
Wawancara itu sendiri dilakukan oleh stasiun Metro TV tak lama setelah Indonesia dipastikan menjuarai Piala Thomas 2021.
Mengesampingkan bagaimana ia salah menyebut Fajar/Rian sebagai pebulutangkis tunggal putra, Menpora juga dikritik netizen karena menyebut keduanya "tidak begitu dikenal". Padahal, Fajar/Rian saat ini adalah pebulutangkis ganda putra peringkat 7 dunia, sedangkan ranking tertinggi yang pernah mereka capai adalah peringkat 5 pada 2020 lalu.
Fajar Alfian (kanan), M. Rian Ardianto (kiri). (Foto: Instagram.com/@rianardianto)
Sejumlah prestasi yang pernah mereka raih dalam BWF World Tour adalah juara Korea Open 2019, Swiss Open 2019, Syed Modi International 2018, dan Malaysia Master 2018. Fajar Alfian/M Rian Ardianto juga pernah meraih medali perak di ajang Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia. Di ajang Thomas Cup, Fajar Alfian/M Rian Ardianto bertanding sebanyak empat kali, dua di antaranya di partai penyisihan grup. Dari empat pertandingan itu, Fajar Alfian/M Rian Ardianto hanya satu kali menelan kekalahan, yaitu saat berhadapan dengan pasangan Lee Yang/Wang Chi-Lin dengan skor 26-28, 21-16, dan 14-21.
Selain segudang prestais tersebut, Fajar/Rian juga turut andil dalam kemenangan 3-0 Indonesia di final Piala Thomas 2020 atas China.
Fajar/Rian menang dua set sekaligus dari pasangan China He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan skor 21-12 dan 21-19. Kemenangan itu menyumbang satu poin bagi kemenangan Indonesia atas China dengan skor 3-0. Dengan hasil ini, Indonesia meraih gelar juara ke-14 dan menegaskan dominasinya di Thomas Cup. Gelar juara Thomas Cup tersebut berhasil diraih setelah penantian selama 19 tahun. Sebab, Indonesia terakhir kali juara pada 2002 silam.
Insiden salah sebut itu hanyalah satu dari berbagai kritikan yang diarahkan kepada Menpora maupun Kemenpora. Hal lain yang jadi sorotan adalah tidak berkibarnya Bendera Merah Putih saat Indonesia menerima penghargaan sebagai pemenang Piala Thomas 2020 — buntut sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA). Akibatnya Menpora Zainudin Amali pun meminta maaf secara terbuka kepada publik.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com