BREAKING: Olimpiade Tokyo 2020 Terancam Batal Karena Ancaman Virus Corona
IDWS, Rabu, 26 Februari 2020 - Olimpiade Tokyo 2020 terancam dibatalkan, ditunda, atau dipindahkan karena ancaman virus corona wuhan (Covid-19). Berita mengejutkan ini datang dari seorang anggota senior dari Komite Internasional Olimpiade (IOC), Dick Pound.
Eks atlet renang Kanada itu telah menjadi anggota dari IOC sejak 1978, membuatnya jadi anggota paling senior di organisasi tersebut. Pound menyebutkan bahwa pembatalan Olimpiade Tokyo yang sejatinya akan digelar pada 24 Juli tahun ini itu bisa terjadi apabila situasi dinilai terlalu berbahaya.
Dick Pound memberi pernyataan mengejutkan itu dalam sebuah interview eksklusif dengan The Associated Press. Meski begitu, ia tetap menyarankan kepada para atlet untuk tetap berlatih. Setidaknya 11 ribu atlet diperkirakan akan tampil di ajang olahraga terbesar di dunia ini, belum lagi 4.400 lainnya yang akan tampil di Paralimpik pada 25 Agustus.
Dick Pound, anggota IOC paling senior, mengungkapkan kemungkinan pembatalan Olimpiade Tokyo 2020.
Tokyo pernah sekali mengalami pahitnya batal jadi tuan rumah Olimpiade. Pada 1940, Olimpiade yang rencananya akan digelar di ibukota Jepang itu dibatalkan karena Jepang tengah berperang dengan China serta terlibat dalam Perang Dunia II.
Nasib lebih beruntung dialami Rio de Janeiro, Brazil, lebih beruntung. Meski Brazil tengah dilanda Zika virus, Olimpiade Rio 2016 tetap digelar.
Pound menekankan bahwa keputusan IOC akan bergantung terhadap konsultasi mereka dengan WHO selaku organisasi kesehatan dunia.
Bagaimana dengan penundaan atau pemindahan lokasi?
"Kamu tidak bisa begitu saja menunda suatu acara dengan skala seperti Olimpiade. Ada banyak hal yang bergerak, dengan banyak negara serta musim yang berbeda, belum lagi musim kompetisi-kompetisi [olahraga] profesional yang berbeda pula, serta televisi. Kamu tidak bisa begitu saja bilang, 'Kita akan menggelarnya [Olimpiade 2020] pada Oktober,'" kata Pound.
Menunda Olimpiade Tokyo selama beberapa bulan akan mengecewakan para penyiar dari Amerika Utara, yang jadwal siarannya telah dipenuhi acara olahraga lain seperti American Pro Football, sepakbola eropa, basket, baseball hingga Hoki Es.
Lantas, bagaimana dengan pemindahan lokasi? Walikota London disebut telah menawarkan ibukota Inggris itu sebagai alternatif. Tawaran itu dituduh Jepang sebagai pemanfaatan virus corona secara politik.
Pound juga merasa solusi pemindahan tidaklah tepat karena bertolak belakang dengan konstitusi Olimpiade. Selain itu ia juga pesimis terhadap solusi menunda Olimpiade Tokyo selama satu tahun.
Wajar saja apabila Jepang pusing tujuh keliling apabila Olimpiade Tokyo dibatalkan. Mereka dilaporkan telah menghabiskan setidaknya Rp175 triliun untuk mengorganisir event olahraga multinasional ini. Bahkan ada gosip yang beredar bahwa pemerintah Jepang sebenarnya telah menghabiskan dana dua kali lipat dari angka itu.
Pada akhirnya Pound menegaskan bahwa masa depan dari Olimpiade Tokyo mayoritas berada di luar jangkauan IOC dan sangat bergantung pada perkembangan dari Covid-19.
Ia berujar bahwa apabila Covid-19 berkembang menjadi seperti flu Spanyol (Spanish flu) — pandemi di awal abad 20 yang menyebabkan kematian jutaan orang — maka Olimpiade Tokyo mau tidak mau harus dibatalkan.
(stefanus/IDWS)
Sumber: CNBC
Gambar Fitur: Tokyo Organising Comitte