Klasemen Akhir Perolehan Medali Sea Games 2019 dan Kontroversi di Tengah Euforia Tuan Rumah
IDWS, Kamis, 12 Desember 2019 - Pagelaran event olahraga se-Asia Tenggara ke-30, SEA Games 2019, telah berakhir. Tuan rumah Filipina — meski dibalut kontroversi akan persiapan serta korupsi — keluar sebagai juara umum karena memuncaki daftar klasemen akhir perolehan medali.
Klasemen akhir perolehan medali SEA Games 2019 (Website resmi SEA Games 2019)
Total, Filipina mengoleksi 387 medali yang terdiri dari 149 medali emas, 118 perak, dan 121 perunggu. Indonesia sendiri menempati peringkat kelima dengan 72 medali emas, 84 perak, dan 111 perunggu. Emas ke-72 bagi kontingen Indonesia dipersembahkan oleh tim voli putra yang tampil impresif saat melawan tim tuan rumah di partai final pada kemarin malam.
Filipina jadi juara umum SEA Games 2019 dengan meraih total 387 medali, termasuk 149 medali emas. (Foto: Tatan Syufiana/AP)
Runner-up klasemen diisi oleh Vietnam yang berhasil menyalip Thailand satu hari menjelang penutupan SEA Games 2019. Kontingne Vietnam membukukan total 288 yang terdiri dari 98 emas, 85 perak, dan 105 perunggu. Berikutnya adalah Thailand dengan 92 emas, 103 perak, dan 123 perunggu.
Kontroversi di tengah prestasi
Di tengah-tengah euforia kemenangan kontingen tuan rumah, pemerintah Filipina bisa dihadapkan pada sederet tuduhan korupsi serta kasus pemandahan paksa komunitas penduduk asli dari tanah leluhur mereka untuk menggelar SEA Games.
Pada Senin (9/12), Ombudsman Samuel Martires — eks Hakim Pembantu Mahkamah Agung Filipina — menuturkan bahwa ia telah menciptakan panel pencari fakta beranggotakan tujuh orang untuk menelusuri kemungkinan adanya praktik korupsi dalam penyelenggaraan SEA Games 2019.
Ombudsman Samuel Martires menciptakan panel pencari fakta untuk menelusuri kemungkinan korupsi dalam penyelenggaraan SEA Games 2019. (Foto: Lian Buan/Rappler)
Ia mengungkapkan bahwa badan penyelenggara SEA Games 2019, PHISGOC serta ketua dari DPR Filipina, Alan Peter Cayetano juga termasuk dalam penyelidikan dari panel tersebut.
Dilaporkan bahwa PHISGOC mengantungi dana hingga 1,5 triliun peso Filipina (sekitar Rp 414 miliar) yang tidak melewati proses penawaran publik dan dikategorikan sebagai bantuan finansial, sehingga tidak dihitung dalam hukum pengadaan.
Alan Peter Cayetano (Wikipedia)
Posisi Cayetano sebagai ketua dari PHISGOC juga menimbulkan masalah konstitusional karena anggota kabinet dan anggota kongres sejatinya dilarang untuk merangkap lebih dari satu jabatan pemerintahan.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Website resmi SEA Games 2019, Rappler