Rusia Dilarang Tampil di Ajang Olahraga Dunia, Termasuk Olimpiade 2020 dan Piala Dunia 2022
IDWS, Selasa, 10 Desember 2019 - Rusia resmi dilarang tampil dalam seluruh event olahraga level dunia selama empat tahun. Pelarangan itu dijatuhkan kepada Negeri Beruang Merah karena Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menganggap Rusia sengaja menghalang-halangi investigasi WADA yang mencurigai adanya ratusan kasus doping tersembunyi di sana.
Simbol dari Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020. (Gambar: TOCOG)
Keputusan kontroversial itu diambil oleh komite eksekutif WADA dalam sebuah pertemuan di Lausanne, Swiss, Senin, (9/12). .
Ini berarti, Bendera dan Lagu Kebangsaan Rusia dilarang dikibarkan dan dikumandangkan pada event-event bergengsi seperti Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 dan Piala Dunia Qatar 2022.
Namun menurut laporan BBC, para atlet yang dapat membuktikan diri tidak terlibat dalam skandal doping masih bisa berkompetisi dalam ajang bergengsi level dunia di bawah naungan bendera netral.
Melansir TMZ, WADA menuturkan bahwa otoritas Rusia mengutak-atik pusat data laboratorium untuk menutupi ratusan potensi kasus doping yang berhubungan dengan atlet-atlet Rusia. Hal itu diungkapkan oleh Komite Olimpik Internasional (IOC) pada bulan lalu, di mana investigasi menyibak "manipulasi terang-terangan" akan data-data laboratorium.
Rusia juga pernah dilarang tampil dalam Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, Korea Selatan, pada 2018 silam, juga karena kasus doping. (Foto: FoxNews)
Kini, Agensi Anti-Doping Rusia (RUSADA) punya waktu 21 hari untuk memprotes pelarangan tersebut dan para pejabat Rusia menyiratkan mereka akan melawan hukuman tersebut.
Masih bisa tampil di Piala Eropa 2020
Presiden WADA, Sir Craig Reedie menolak untuk mengubah keputusan organisasinya dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "Untuk sekian lama, [budaya] doping di Rusia telah mengurangi nilai-nilai dari olahraga yang bersih."
Kasus dugaan doping Rusia sudah mencuat sejak 2015 di mana WADA mulai meluncurkan investigasi. Kasus itu muncul dari laporan eks kepala Laboratorium Anti-doping Rusia, Grigory Rodchenkov, yang kini mendapat perlindungan hukum dari Amerika Serikat.
Hukuman larangan tampil di event olahraga level dunia terhadap Rusia ini terjadi karena otoritas Rusia disebutkan secara terang-terangan memanipulasi data-data laboratorium untuk menyembunyikan banyak kasus doping. (TMZ)
Ia mengaku turut andil dalam program doping yang disponsori pemerintahan Rusia, yang mengembangkan serta mendistribusikan doping kepad ribuan atlet Olimpiade Rusia pada periode 2005-2015.
Ini bukan pertama kali bagi Rusia dituduh berbuat curang dan dilarang tampil di Olimpiade. Mereka juga dilarang tampil dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 PyeongChang, juga karena skandal doping. Total, 168 atlet Rusia harus tampil di bawah naungan bendera netral pada event tersebut.
Meski begitu, hukuman dari WADA ini tidak mencakup Piala Eropa 2020 karena UEFA dianggap tidak masuk kualifikasi sebagai event olahraga dunia.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: BBC, TMZ, CNNIndonesia.com