Kekacauan SEA Games 2019 di Filipina Jadi Sorotan Media, Indonesia: 'Fokus ke Pertandingan'
IDWS, Selasa, 26 November 2019 - Persiapan buruk SEA Games 2019 jadi sorotan media-media dari penjuru Asia Tenggara. Para awak media yang tiba sejak Minggu (24/11) mengeluhkan belum juga mendapatkan akreditasi hingga Senin (25/11).
Bahkan, kartu identitas wartawan di SEA Games 2019 hanya diletakkan di atas meja tanpa disusun berdasarkan abjad atau asan negara. Wartawan yang hendak meliput pesta olahraga regional itu pun diminta mencari secara manual.
Timnas Indonesia akan berlaga di Stadion Rizal Memorial. (ANTARA FOTO/Putra Haryo Kurniawan)
Para atlet juga mengeluhkan akomodasi seperti ketersediaan hotel dan makanan ideal yang dinilai kurang. Media Filipina ABS-CBN merangkum sejumlah pemberitaan yang mengkritik persiapan amburadul PHISGOC:
Bangkok Post melaporkan pelatih timnas sepak bola Thailand, Akira Nishino mengecam penyelenggara SEA Games karena fasilitas yang tak memadai. "Saya ingin para pemain memiliki lingkungan yang baik dan makanan yang sempurna. Saya berharap para penyelenggara bisa menyediakan makanan ideal untuk para pemain kami," kata Nishino.
Fox Sports Asia juga melaporkan pelatih asal Jepang itu bahkan meminta pemain Thailand berlatih di jalan karena jarak antara hotel dan lapangan tempat latihan yang jauh.
Logo SEA Games 2019 Singapura. (Sumber: 2019seagames.com)
Strait Times, Chief de Mission (CdM) Singapura Juliana Seow telah mengirimkan surat resmi kepada Kepala Operasional PHISGOC soal tidak tersedianya makanan halal dan terbatasnya pilihan makanan untuk kontingen Singapura.
Dalam surat itu Seow juga menyampaikan bahwa Singapura juga kesulitan mendapatkan akreditasi. Ditambah lagi, hingga hari pertandingan pada Senin (25/11), tim netball Singapura belum juga mendapatkan sarana transportasi.
Situs Star Online melaporkan manajer kontingen sepak bola Malaysia Datuk Seri Subahan Kamal mengeluhkan fasilitas stadion yang belum selesai renovasi. "Ruang ganti masih dalam renovasi. Tapi, kami akan menghadapi pertandingan besar lawan Myanmar besok dan kami fokus kami adalah pertandingan. Kami hanya ingin awal yang baik," kata Kamal.
Khmer Post melaporkan, tim Kamboja mengalami situasi tragis. Mereka harus tidur di lantai selama hampir lima jam untuk menunggu kamar hotel.
Sejumlah laporan dari media-media Indonesia juga tak kalah pedas. Proses akreditasi media dan fasilitas konferensi pers di Stadion Rizal Memoriam disebut tak layak.
Indonesia fokus pertandingan
Cdm kontingen Indonesia di SEA Games 2019 Filipina, Harry Warganegara, meminta atlet fokus ke pertandingan ketimbang mempermasalahkan persiapan fasilitas tuan rumah.
Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia di SEA Games 2019 Filipina, Harry Warganegara. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Harry mengaku sudah mendapat laporan dari tim Indonesia yang berangkat lebih dulu ke Filipina. Ia menilai permasalahan yang terjadi masih dalam batas kewajaran yang harus diantisipasi.
"Kami sudah antisipasi. Kalau saya pribadi berharap persiapan berangsur makin bagus jelang pertandingan. Kami sudah menyiapkan opsi alternatif atas kendala yang ada. Yang pasti, saya berharap atlet fokus ke pertandingan meski ada sejumlah kendala," ujar Harry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (26/11).
Harry menegaskan sudah menyiapkan sejumlah rencana untuk mengantisipasi permasalahan yang ada di Filipina. Ia berharap tim ofisial bisa mencari solusi ketimbang protes berlebihan.
"Kita jangan hanya komplain tapi harus jadi bagian solusi. Misalnya soal transportasi lama, teman-teman di sana harus lebih bawel. Selain itu sebisa mungkin punya cadangan seperti sewa mobil sendiri di sana," ujar Harry.
"Jadi tuan rumah memang tidak mudah. Mulai dari dana, koordinasi dengan pemerintah, tenaga kerja dan sebagainya. Kita pernah menghadapi itu di Asian Games 2018 dan harus bisa cari solusi sendiri ketimbang protes dan kritik," tambahnya.
Indonesia sendiri menargetkan 45 emas di SEA Games 2019. Kontingen Merah Putih akan mengikuti 418 nomor pertandingan dari 51 cabang olahraga (cabor) dan 65 disiplin yang dipertandingkan di Filipina.
(Stefanus/IDWS)