Aries Susanti Raih Emas Sekaligus Pecahkan Rekor Dunia Untuk Kategori Kecepatan Putri di Piala Dunia Panjat Tebing
IDWS, Senin, 21 Oktober 2019 - Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, meraih emas dalam ajang Piala Dunia Panjat Tebing (IFSC World Cup) yang digelar di Xianmen, China, Sabtu (19/10) pekan lalu. Ia menang dalam nomor kecepatan kategori wanita (woman's speed world).
Aries mengalahkan atlet tuan rumah Yi Ling Song di final sekaligus mengklaim rekor dunia yang baru dengan mencetak catatan 6,995 detik. Wanita berusia 24 tahun ini melakoni start lebih cepat dan solid, meninggalkan lawannya sejak awal pertandingan.
Yi harus puas di urutan kedua dengan raihan 9,302 detik. Sedangkan atlet Rusia Mari Krasavina berada di urutan ketiga dengan catatan waktu 7,947 detik.
Aries Susanti Rahayu mengepalkan tangannya setelah dipastikan meraih emas sekaligus memecahkan rekor dunia baru pada 19 Oktober 2019 di Xianmen, China. (The Jakarta Post via IFSC)
"Kami sangat bersyukur akan pencapaian Aries hari ini, baik medali emas maupun memecahkan rekor dunia," ungkap Asep Rachmat, manajer tim panjat tebing Indonesia dilansir dari The Jakarta Post.
Yayan menegaskan bahwa Aries adalah atlet panjat tebing wanita pertama yang mencetak rekor kurang dari 7 detik. Sebelumnya, Yi — yang merupakan peringkat pertama dunia untuk kategori wanita — juga mengklaim rekor dunia kategori wanita dalam IFSC Climbing World Cup Chongqing pada April lalu dengan torehan 7,101 detik.
Aries sendiri mengatakan bahwa memegang rekor dunia merupakan hal di luar ekspektasinya, namun tiu adalah salah satu mimpinya sebagai seorang atlet profesional.
"Saya sangat bersyukur akan pencapaian ini dan juga untuk dukungan tiada henti [yang saya terima]," aku Aries kepada The Jakarta Post.
Jiwa atlet tertanam sejak muda
Aries Susanti lahir pada 21 Maret 1995 di Grobogan. Ia mulai mengenyam pendidikan di SDN Taruna, Klambu, Grobogan. Kemudian dilanjutkan ke SMPN 1 Grobogan, SMAN 9 Semarang dan SMA Kristen Purwodadi. Terakhir, ia mengenyam pendidikan di jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Semarang.
Aries Susanti Rahayu mengibarkan Bendera Merah Putih setelah berhasil meraih medali emas pada kategori speed Asian Games 2018 di Arena Panjat Tebing Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (23/8/2018).(ANTARA FOTO/INASGOC/IWAN CHERISTIAN)
Melansir Kompas.com, Aries sudah menekuni cabang olahraga lagi sejak SD sebelum kemudian diperkenalkan ke cabang olahraga panjat tebing oleh guru olahraganya. Ia merupakan atlet panjat tebing termuda di Grobogan pada usia 14 tahun.
Dari situ ia terus mengasah kemampuannya hingga berhasil masuk menjadi atlet PON. Akan tetapi Aries tidak langsung masuk menjadi tim inti, dan berperan sebagai atlet cadangan. Akan tetapi Aries justru mengalahkan semua atlet Pelatda dan akhirnya dimasukkan menjadi tim inti Jateng untuk PON.
Sayangnya sepak terjangnya di PON Riau terhenti di babak delapan besar.
Pada PON 2016 di Jawa Barat, Aries bermain di nomor kecepatan beregu dan memperoleh emas bersama timnya. Namun, ia belum turun di nomor perseorangan. Di awal 2017, Aries diminta memberikan pelatihan singkat tentang panjat tebing untuk tim Kopassus di Jakarta.
Di acara tersebut, ia bertemu dengan Hendra Basir, pelatih nasional panjat tebing. Aries diajak Hendra untuk turut serta berlatih bersama atlet top nasional yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 dengan syarat membiayai sendiri akomodasi selama latihan.
Status Aries dalam latihan ini adalah lawan tanding atau cadangan. Namun, dalam tiga kali simulasi dengan atlet pelatnas, Aries menjadi juara. Oleh karena itu, FPTI pun menjadikan Aries sebagai atlet inti Pelatnas.
Torehan prestasi
Di debut internasional pertamanya, yaitu Kejuaraan Asia di Iran, September 2017, Aries hanya memperoleh perunggu dari nomor spesialisasinya. Ia kalah dari atlet pemanjat China, Song Yiling, di semifinal.
Pada seri kejuaraan dunia tahun 2017 yang diadakan di Xiamen Cina, Aries memperoleh perak. Kemudian, pada IFSC 2018 yang diadakan di Tai'an China, Aries mendapatkan perunggu dalam nomor speed world record.
Namanya menjadi sangat menonjol setelah keberhasilannya menjadi juara pada seri piala dunia di Chongqing, China, Mei 2018. Ia pun menjadi salah satu andalan Indonesia dalam Asian Games 2018 di nomor speed.
Pada Asian Games 2018, Aries berhasil menang mengalahkan Song yang sempat mengunggulinya di Kejuaraan Asia di Iran tahun 2017. Selain itu, ia juga berhasil mengungguli seniornya sendiri di bidang panjat tebing Indonesia, Puji Lestari.
Yang terbaru, ia berhasil menjadi memecahkan rekor sebagai atlet panjat tebing tercepat dengan catatan waktu di bawah 7 detik di acara IFSC World Cup 2019 yang diselenggarakan di Xiamen, Cina, Sabtu lalu (19/10/2019).
Kini, ia pun tengah menanti ajang terbesar di dunia, yaitu Olimpiade Tokyo 2020. Di Olimpiade Tokyo, panjat tebing untuk pertama kalinya akan dilombakan, yaitu untuk nomor perlombaan kombinasi speed, lead, dan boulder.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: The Jakarta Post, Kompas.com