Pembalap F1 Legendaris Niki Lauda Meninggal di Usia 70 Tahun
IDWS, 21 Mei 2019 - Pembalap Formula 1 legendaris asal Austria, Niki Lauda, tutup usia pada umur 70 tahun, dilaporkan oleh agensi berita Jerman, Deutsche Press-Agentur (DPA).
Lauda, yang selamat dari sebuah tabrakan fatal saat balapan F1 tahun 1976 di Jerman, meninggal dunia dengan tenang di atas tempat tidur dikelilingi oleh keluarganya. Sebelumnya, ia menerima transplantasi paru-paru tahun lalu dan dirawat inap karena flu pada Januari 2019, lapor DPA.
Niki Lauda di hari tuanya. (AFP)
Lauda menjadi salah satu pembalap paling dikenal di dunia balap jet darat setelah ia melanjutkan membalap enam minggu pasca mengalami tragedi kecelakaan tunggal mengerikan di sirkuit Nurburgring, Jerman, 1976 yang meninggalkan bekas luka bakar dan mengakibatkan gangguan pernafasan permanen.
Kecelakaan maul yang menimpa Niki Lauda di sirkuit Nurburgring, Jerman, 1976. (DPA/PA Images)
Hebatnya lagi, ia meski melewatkan dua seri balapan karena kecelakaan tersebut, performa Lauda justru makin menjadi dan hanya kalah satu poin dari juara balap F1 tahun itu, James Hunt.
Rekor balap F1 Niki Lauda. (BBC Sport)
Lauda masih sanggup memenangkan dua gelar juara F1 pada 1977 dan 1984, melengkapi gelar juara yang sebelumnya ia raih pada 1975 menjadi tiga gelar.
Selepas pensiun, Lauda mengambil peran memberi konsultasi dan manajemen di tim balap F1 Jaguar, Ferrari dan Mercedez, serta sempat menjadi chairman dari tim F1 Mercedez di mana ia menjadi mentor bagi para pembalap Mercedez termasuk juara dunia F1 empat kali, Lewis Hamilton. Ia juga kerap diundang sebegai komentator balap F1 di televisi karena komentar-komentarnya yang apa adanya meski pedas.
Niki Lauda pada Maret 1976. (BBC)
Lauda juga dikenal identik dengan topi baseball yang ia kenakan untuk menutupi luka bakar di kepalanya akibat kecelakaan tahun 1976.
Pengusaha Maskapai
Selain dikenal sebagai pembalap F1 tangguh yang sanggup menakhlukan trauma dari kecelakaan maut, Lauda juga dikenal sebagai seorang pengusaha maskapai handal. Ia memegang lisensi untuk menerbangkan pesawat komersial dan juga mendirikan maskapai Lauda Air saat masih aktif membalap.
Niki Lauda pasca kecelakaan. (Mirrorpix)
Ia kemudian menjual pesawat Lauda Air ke Austria Air Lines sebelum kemudian mendirikan Niki, perusahaan yang kemudian ia jual dua kali di mana yang kedua ia jual ke maskapai spesialis penerbangan murah asal Irlandia, Ryanair Holdings Plc dan juga berkonstribusi menyelematkan bisnis penerbangan murah setelah kolapsnya Air Berlin.
Satu noda dalam karirnya di bisnis penerbangan adalah di tahun 1991 saat Boeing 767 Lauda Air mengalami kecelakaan di Thailand dan menewaskan seluruh penumpang termasuk kru berjumlah 223 orang. Pesawat tersebut jatuh setelah baru 15 menit lepas landas dari Bangkok untuk menuju ke Vienna, Austria. Malfungsi pada mesin pendorong pesawat dideklarasikan sebagai penyebab kecelakaan tragis itu.
Pahlawan Nasional Austria
Lauda yang lahir di Vienna, Austria, pada 1949, merupakan pahlawan nasional Austria di mana kantor pos Austria memberi penghormatan kepadanya dengan merilis perangko dengan gambar dirinya pada 2005.
Ia juga diikutkan dalam International Motorsports Hall of Fame pada 1993, merefleksikan posisinya di dunia balap F1 dan dikagumi secara global berkat kenekatannya kembali membalap setelah 6 minggu sebelumnya mengalami kecelakaan fatal.
Lauda dikaruniai empat anak dan satu putri. Selamat tinggal Niki Lauda, salah satu pembalap tertangguh di Formula 1!
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Bloomberg