Kabur Karena Takut Disunat, Pria Klaten yang Hilang 25 Tahun Lalu Kembali ke Pangkuan Keluarganya
Sebuah kejadian mengharukan terjadi di Klaten, Jawa Tengah, di mana seorang pria yang telah hilang 25 tahun lamanya akhirnya bereuni dengan keluarganya.
IDWS, Kamis, 26 Januari 2023 - Pria berinisial A tersebut menghilang ketika baru berusia 10 tahun, tepatnya pada tahun 1998 silam. Keluarga A yang tentunya sudah mengira A tidak akan kembali lagi, syok dan bahagia hingga isak tangis mereka pecah ketika berjumpa kembali dengan A.
Yang menarik adalah awal mula A menghilang secara tiba-tiba 25 tahun lalu. Usut punya usut, A rupanya kabur karena takut disunat. Siapa yang menyangka, kelakuan anak kecil yang sepintas sepele itu berujung perpisahan hingga puluhan tahun lamanya.
"Dari asesmen dan cek keluarga, yang bersangkutan itu pergi sejak duduk di kelas 1 SD. Konon karena trauma mau disunat," ungkap Koordinasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Klaten, Joko Prayitno, kepada detikJateng di kantor Desa Sidowayah, Rabu (25/1/2023).
Lantas, bagaimana A bisa ditemukan dan kembali ke pangkuan keluarganya?
Ilustrasi anak hilang. (republika.co.id)
Menurut Joko, A ditemukan awalnya dari konten YouTuber yang berspesialisasi khusus untuk konten terkait orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Bantul. A yang ditanyai oleh YouTuber tersebut, mengaku berasl dari Klaten. Kemudian TKSK dan lembaga-lembaga lain membantu mencari keluarga asal A dengan jaringan informasi mereka.
"TKSK memiliki jejaring baik dengan sesama TKSK maupun lembaga lain atau di daerah lain. Kebetulan ini yang menemukan jejaring YouTuber kita yang menangani ODGJ, kemudian kontak dengan kami," papar Joko.
TKSK kemudian menghubungi jaringannya di Bantul untuk melakukan pengecekan silang, sebelum kemudian TKSK Klaten melakukan mediasi dengan pihak keluarga.
"Kita mediasi ke keluarga dengan mengecek ciri-ciri khusus difasilitasi kepala desa dan RT-RW. Hari ini klir, kita lakukan reunifikasi (penyatuan)," jelas Joko.
Menurut Joko, selama A pergi puluhan tahun, keluarga mencoba mencari tapi tidak menemukan. Akhirnya A ditemukan di Bantul setelah lebih dari dua dekade lamanya.
"Akhirnya ditemukan. Ditemukan di Kabupaten Bantul, tepatnya di Pasar Kepek, Sewon, Bantul, Jogja," imbuh Joko.
Joko menerangkan yang bersangkutan dalam kondisi sehat. Menurutnya, kondisi kejiwaan tidak 100 persen ODGJ, tapi karena trauma.
"Kondisi sehat, bukan total pengidap ODGJ, tetapi memang menggelandang karena trauma. Selama ini menggelandang identik ODGJ, ini tidak benar," jelas Joko.
Di lokasi yang sama, kakak kandung A menyatakan adiknya pergi sekitar tahun 1998. Kala itu A pergi dari rumah karena takut disunat.
"Awalnya mau disunat. Saat pergi hanya membawa mainan mobil-mobilan. Awalnya malam berani disunat, tapi paginya pergi," tutur Damar kepada detikJateng.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: detikJateng