Miris, Seorang Remaja di Aceh Ancam Bacok Orangtuanya Sendiri Karena Tak Kunjung Dibelikan Motor Trail
Sebuah kasus memprihatinkan terjadi di keluarga kecil di Aceh, yang diancam akan dianiaya oleh anak sendiri karena tidak kunjung membelikan motor trail.
IDWS, jumat, 29 Januari 2022 - Sepasang suami-istri warga Dusun Harumsari, Kampung Seumadam, Kecamatan Kejuruanmuda, Aceh Tamiang, mendatangi Kodim 0117/Atam yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah mereka. Keduanya diterima oleh Babinsa Simpang IV Koptu Ismail.
Si suami yang bernama Heru mengungkapkan kepada Ismail, bahwa dirinya dan sang istri ketakutan oleh ancaman putra kandungnya sendiri yang baru duduk di kelas 3 SMP (kelas IX). Tak tanggung-tanggung, sang putra mengancam akan menganiaya orangtuanya jika tidak dibelikan motor trail.
"Anaknya minta dibelikan sepeda motor jenis trail," kata Ismail kepada Serambi, Kamis (27/1/2022), dikutip dari laporan Tribunnews.com.
Pasutri tersebut bercerita, awalnya putra mereka hanya mengancam mogok sekolah jika tidak dibelikan motor trail. Namun karena tidak kunjung dibelikan oleh kedua orangtuanya, si anak sempat hendak membacok sang ayah dengan sebilah parang.
Menurut Heru, pekerjaaannya sebagai penderes TBS kelapa sawit tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sang anak.
Koptu Ismail (kanan) saat menerima kedatangan Heru dan istrinya di Makodim 0117/Atam, Selasa (25/1/2022) lalu. Pasutri ini berniat menjual tanah demi membeli motor trail permintaan anak. (Tribunnews.com via dok. Ismail)
Akhirnya mereka pun terpaksa merelakan tanah mereka di Seumadam seluas 17x30 meter untuk dijual dengan harga murah atau ditukar dengan satu unit motor trail.
"Kalau tidak dibelikan, dia ancam mogok sekolah dan kata ayahnya dia pernah mau dibacok pakai parang. Mereka bilang bersedia tanah itu ditukar dengan kereta (sepeda motor), yang penting masalah selesai," kata Ismail.
Heru mengaku sebetulnya dia sudah memiliki sepeda motor jenis bebek namun si anak enggan memakai sepmor itu dan tetap ngotot dibelikan motor trail.
Sebelum pulang dari Kodam, Heru sempat meninggalkan fotokopi surat tanah yang hendak dijualnya kepada Koptu Ismail, sedangkan istrinya hanya bisa menangis.
Ismail berencana hendak menemui putra dari Heru untuk mengedukasi dan memberi pemahaman kepada remaja tersebut mengenai kondisi keuangan orangtuanya. Ismail berharap pertemuan ini bisa membuat sang anak tidak lagi merongrong orangtuanya untuk membeli sepeda motor trail.
“Ini kan persoalan keluarga. Kasihan orangtuanya karena sudah berpikiran menjual tanah untuk membeli motor trail," kata Ismail, Kamis (27/1/2022).
"Tidak selayaknya sikap anak seperti itu, jelas tidak bisa dibenarkan, tugas anak seusia dia itu masih sebatas sekolah atau belajar serius," jelas Ismail.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Tribunnews.com