Viral Wanita di China Bersujud Memohon Pria yang Terobsesi Kepadanya Untuk Berhenti Mengejar-ngejarnya
Cinta memang adalah hal yang sulit untuk dijelaskan dengan logika, termasuk dengan berbagai hal yang berkaitan dengannya. Terkadang, sulit membedakan perasaan cinta dengan obsesi yang berlebihan.
IDWS, Rabu, 24 November 2021 - Seorang wanita di Anhui, China, telah disukai dan dikejar oleh seorang pria selama 5 tahun lamanya. Melansir laporan ET Today, pria itu sudah berkali-kali menyatakan cintanya kepada wanita pujaannya itu, namun selalu ditolak.
Meski begitu, pria itu nampaknya percaya bahwa perjuangan dan tekad baja akan sanggup meluluhkan hati wanita idamannya itu. Sayang, malah yang terjadi justru sebaliknya. Bukannya luluh, wanita itu merasa lelah dan bahkan sampai bersujud memohon kepada si pria agar berhenti mengejar-ngejarnya.
Peristiwa unik itu terekam kamera CCTV dan kini telah beredar luas di internet.
Melansir laporan Yahoo Taiwan News, wanita itu bersujud di tengah city walk sambil meneriakkan "Kumohon lepaskan aku!" kepada pria yang begitu terobsesi kepadanya, yang hanya juga terduduk terdiam.
Pria itu dilaporkan sudah mengejar-ngejar wanita pujaannya itu selama 5 tahun lamanya. Si wanita sudah menolaknya beberapa kali dan berharap si pria untuk mundur dengan jantan. Namun obsesi si pria yang begitu kuat membuatnya tak kunjung menyadari bahwa si wanita mulai merasa risih, dan malah makin membuat pria itu makin berani. Seperti apapun wanita itu berusaha menolak, pria yang sudah dibutakan oleh cinta itu terus mendatanginya.
Dan hingga pada pernyataan cintanya yang terbaru, wanita pujaannya malah kolaps secara emosional dan bersujud di tengah city walk serta memohon agar si pria "melepaskan dirinya" alias untuk tidak mengejar-ngejarnya lagi.
Opini netizen China terbagi menjadi dua. Mayoritas laki-laki berpendapat bahwa wanita itu seharusnya memberi kesempatan kepada si pria, mengingat kegigihannya.
Akan tetapi sebaliknya, mayorias netizen wanita di China membela wanita itu dan mengklaim bahwa pria yang tak tahu kapan mundur itu sangat menggangu dan menyeramkan.
(Stefanus/IDWS)