Bisnis Rental Keluarga di Jepang, Mencoba Menambal Berbagai Diskriminasi dan Masalah Sosial Dalam Masyarakat
Isolasi sosial dan kesendirian semakin menghantui masyarakat di penjuru dunia, terutama dengan munculnya pandemi virus corona COVID-19 yang memaksa berbagai negara menerapkan lockdown.
IDWS, Senin, 7 September 2020 - Bahkan tanpa adanya pandemi, fenomena seseorang yang mengalami depresi terus meningkat dari tahun ke tahun, entah karena lingkungan kerja, pendidikan, hingga dari keluarga sendiri yang terus menerus memberi tekanan mental. Hal itu amat dirasakan banyak kalangan young adult di Jepang, negara dengan tingkat stress tinggi terutama menyangkut pekerjaan.
Melihat celah tersebut, Ishii Yuichi (37) lantas meluncurkan rental keluarga palsu yang disebut Family Romance, di mana ia menjabat sebagai CEO. Atas jabatannya itu, ia berperan sebagai "suami" dari 600 wanita serta "kepala keluarga" untuk lebih dari 25 keluarga — tentunya semua anggotanya palsu.
Ishii Yuichi, pendiri sekaligus CEO dari Family Romance. (Hivelife.com)
Bersama dengan 1.200 aktor yang ia pekerjakan di perusahaannya, Yuichi juga terjun langsung ke lapangan entah sebagai sosok ayah dalam pernikahan, ayah atau anak yang telah hilang namun bertemu kembali, dan sebagainya. Bahkan, ia juga menerima peran sebagai pengantin pria "yang benar-benar menyakinkan".
Semua layanan itu bisa dipesan oleh calon pelanggan mulai dari harga JPY 8000 (sekitar IDR 1 juta). Pelanggan bisa memesan jasa dari Family Romance sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan tersebut, mulai dari peran apa yang ingin disewa atau untuk acara apa (pernikahan, upacara kelulusan, dll) dan bahkan sifat, penampilan serta perilaku dari aktor yang disewa juga bisa ditentukan.
Pelanggan bisa memesan "anggota keluarga" sesuai keinginannya lewat Family Romance. (Hivelife.com)
Ingin foto Instagram bareng "keluarga besar" untuk Instagram? Bisa. Ingin berfoto bersama "cucu"? Bisa! Butuh "kakak laki-laki" untuk dipamerkan ke teman wanita satu geng? Family Romance siap melayani! Bahkan butuh "istri" atau "suami" saat menghadiri pernikahan teman? Jangan tanya lagi, bisa!
Landasan didirikannya Family Romance: Permasalahan keluarga yang kompleks dan beragam
Menurut Ishii Yuichii, Jepang mulai banyak mengalami fenomena single parent, anak tunggal, pasangan tanpa anak, tidak akur dengan orangtua, atau melajang hingga usia tua. Keluarga-keluarga seperti itu cenderung terpinggirkan di masyarakat Jepang sehingga kehadiran Family Romance, Menurut Yuichii, dapat mengisi celah tersebut.
(Hivelife.com)
"Rental keluarga merupakan cara yang bagus untuk mengisi celah seperti itu," tandas Yuichii. Pemilihan nama Family Romance sendiri menurutnya, berasal dari kompleksitas psikologis yang disebut "Family Romance Neurotics" yang pertama kali diidentifikasi pada 1908.
(Instagram/@volskaya_nikitina)
Definisi Family Romance Neurotics sendiri kurang lebih adalah ketika anak-anak berfantasi seolah-olah mereka terlahir di keluarga dengan derajat sosial yang lebih tinggi dari keluarga mereka di realita sebagai bentuk menanggulangi berbagai konflik dengan keluarga asli mereka. Nah, Yuichii mendirikan Family Romance demi membantu orang-orang yang menghadapi masalah seperti itu.
Meski terdengar aneh bagi kita orang Indonesia, bisnis Family Romance menarik banyak perhatian di Jepang. Memang berbeda negara, berbeda pula permasalahan dan solusinya. Mungkin kenal di Indonesia juga akan ada bisnis rental keluarga?
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Hivelife.com, Screenshot.media.com