Pencuri Ribuan Pakaian Dalam Wanita di Kalteng Diburu Polisi, Diduga Lari ke Hutan
Polisi memburu ST, pria jomblo di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, yang mencuri ribuan pakaian dalam wanita dan kini diduga masih bersembunyi di hutan.
IDWS, Senin, 10 Agustus 2020 - Kapolsek Arut Selatan AKP Wihelmus Helky mengatakan pihaknya menduga kuat ST hingga saat ini masih bersembunyi di hutan. Untuk itu, anggotanya hingga saat ini masih berada di hutan untuk mengepung dan menangkap ST.
"Sudah ada upaya kami untuk mencari pelaku sampai ke hutan-hutan, tapi untuk sementara pelaku memang belum tertangkap. Anggota tetap di lapangan," kata Helky seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (1/8/2020).
Foto: Pria di Kalteng mencuri ribuan pakaian dalam wanita. (Dok Polres Kobar)
Perburuan ST diawali saat polisi dari Bhabinkamtibmas bersama Babinsa, aparat desa, dan sejumlah warga hendak menggerebek ST di tempat tinggalnya pada Rabu (22/7) lalu.
Wakapolres Kobar Kompol Boni Arifianto mengungkapkan, pria 40-an tahun itu tinggal seorang diri di sebuah pondokan di tengah kebun karet. Saat tim dengan diam-diam berusaha mendekat dan menangkap ST, banyak warga yang datang melihat.
"Warga dengan penasaran coba mendekat ke pondok milik terduga tersangka, akhirnya dia waktu itu melakukan perlawanan, mengancam kepada warga yang ke pondoknya, sehingga warga akhirnya ketakutan," kata Kompol Boni pada Jumat (24/7) lalu.
ST akhirnya berhasil melarikan diri ke tengah perkebunan karet hingga bertahan di hutan hingga saat ini.
"Tim gabungan Polres dan Polsek Arut Selatan masih melakukan pencarian terhadap terduga tersangka," katanya.
Diduga kelainan seksual, anggap boneka sebagai istri
ST diduga sudah lebih dari setahun mencuri pakaian dalam wanita, seperti CD, BH, daster, dan lainnya, termasuk sampo dan sabun. Dia beraksi di delapan RT dalam satu desa.
Foto: Pria di Kalteng mencuri ribuan pakaian dalam wanita. (Dok Polres Kobar)
Pakaian dalam yang disita polisi mencapai ribuan dan baru setengah yang dihitung. Pakaian-pakaian dalam itu dibikinnya menjadi boneka wanita. Ada beberapa boneka wanita dari pakaian dalam wanita yang ditemukan di pondok milik ST yang tampak diberi riasan layaknya make-up mencuatkan dugaan ST mengalami kelainan seksual.
"Betul (boneka dari pakaian dalam dianggap istri), jadi dibuat sedemikian rupa dalam bentuk wanita, dipakaikan pakaian dalam, dipakaikan pakaian, sebagain wajah digambari mata, hidung, lengkap lah organ, mulut diberi bedak dan lipstik," ujar Boni.
"Barang bukti yang sudah kita kumpulkan kemarin baru terhitung separuh. Baru dari TKP yang kita kumpulkan di GOR kantor desa ya. Kalau ribuan, ada lah," ungkap Boni.
(Stefanus/IDWS)