Kisah Predator Seksual 'Fetish Bungkus Kain Jarik' di Surabaya Bikin Heboh Netizen Indonesia
Seorang netizen dengan akun Twitter @m_fikris membagikan cerita bagaimana dirinya menjadi korban pelecehan seksual dari pria dengan fetish kain jarik.
IDWS, Kamis, 30 Juli 2020 - Cerita tersebuy dibagikan dalam bentuk thread oleh @m_fikris berjudul "Predator 'Fetish Kain Jarik' Berkedot Riset Akademik dari Mahasiswa PTN di SBY", lengkap dengan foto-foto korban dalam kondisi dibalut kain jarik seperti pocong, serta tangkapan layar chatnya dengan pelaku.
Fetish merupakan kondisi di mana manusia terangsang oleh suatu obyek dengan konsep tertentu yang dapat mengakibatkan fantasi seksual.
Peristiwa yang menimpa @m_fikris terjadi pekan lalu, Jumat (24/7/2020). Ia merupakan mahasiswa semester 3 di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
"Terjadi Jumat kemarin, waktu dia DM [direct message] aku di Instagram," kata @m_fikris seperti dikutip dari Tirto, Kamis (30/7/2020).
Fetish dari pelaku "kain jarik bungkus". (Twitter/@m_fikris)
@m_Fikris mengungkapkan jika awalnya ia tidak tahu jika dirinya akan menjadi korban pelecehan seksual.
"Sumpah awalnya gw gak ngira si bisa kena pelecehan sexual kek gini. Gw kek bego banget gak tau mana riset mana hal-hal berbau fetish gini, rada shock juga si gw. Tp karena suatu pertimbangan (takut bertambahnya korban) gw jadi berani speak up."
Ia kemudian menjelaskan awal perkenalannya dengan pelaku. Kala itu dirinya masih berstatus mahasiswa baru di salah satu PTN di Surabaya. Pelaku pun memfollow Instagram milik @m_fikris dan meminta nomor whatsapp. Tanpa curiga, @m_fikris pun memberikan nomornya pada pelaku dan berlanjut obrolan di whatsapp.
Pelaku menjelaskan tujuannya yaitu untuk meminta bantuan riset tentang bungkus-membungkus.
Fetish dari pelaku "kain jarik bungkus". (Twitter/@m_fikris)
"Lanjut di wa, dia njelasin maksud minta no WAku sebelumnya yakni untuk riset dia. Dia bilang sedang ngadain riset tentang bungkus-membungkus. Waktu gw nanya maksudnya apa pasti dialihin gitu lah, kek jangan nanya-nanya dulu, nanti juga bakal tau dsb."
Awalnya pelaku menanyakan pada @m_fikris apa yang ada difikirannya jika mendengar kata bungkus.
"Mas menjalankan riset. Tema penelitiannya itu bungkus-membungkus.
Pikiran kebanyakan orang Indonesia sudah terstigma kalau bungkus-membungkus itu pasti berkaitan dengan jenazah jadi kebanyakan orang sudah takut duluan kalau menyangkut soal dibungkus. Nah padahal bungkus-membungkus itu tidak selalu berkaitan dengan pengafanan. Banyak yang belum tau kalau dibungkus, bisa untuk keperluan lain, seperti terapi psikis dan latihan pernafasan" tulis pelaku dalam chatnya ke @m_fikris.
Lebih lanjut, pelaku pun bercerita bahwa ia sedang membuat tulisan dengan genre psikologi-thriller. Ia pun melakukan riset yakni membungkus beberapa orang degan kain.
Pelaku kemudian menjelaskan manfaat dari seseorang yang dibungkus kain.
"Mas sejak dulu sedang bikin prosa (tulisan) dalam genre psikologi-thriller. Premis atau jalan ceritanya adalah kisah seorang remaja yang mendapati dirinya dalam keadaan dibungkus dan dibuat tertekan. Kenapa harus tertekan ? Agar reaksi natural dan kondisi emosionalnya (gugup, menangis, takut, dll) bisa keluar. Kemudian dia sadar kalau dia dibungkus untuk keperluan diterapi tersebut. Dia juga menyadari itu untuk mengetes ketahanan pernafasan dia seberapa lama" tulis pelaku kepada @m_fikris.
Ia kemudian bertanya apakah Fikri mau membantu Pelaku. Awalnya @m_fikris bersedia membantu, namun setelah dijabarkan tentang cara risetnya, Fikri sempat ragu. Akan tetapi Pelaku terus mendesak Fikri dan mengaku memiliki penyakit vertigo. @m_fikris yang merasa iba pun akhirnya menuruti permintaan pelaku.
Fikri akhirnya dibantu temannya membungkus dirinya dengan jarik. Bahkan sampai muka dan ujung kaki tertutup rapat dengan jark dan kemudian dilakban. Saat ditengah-tengah percobaa, Fikris sempat ingin berhenti. Namun pelaku terus meyakinkan @m_Fikris agar tetap lanjut.
Pelaku kemudian meminta foto serta video saat Fikris dibungkus. Tak hanya itu, pelaku pun meminta teman @m_fikris melakukan hal yang sama. Karena merasa curiga, @m_fikris kemudian menolak permintaan pelaku. Pelaku pun mengancam @m_fikris jika tidak mau menuruti nanti penyakit ia kambuh dan akan menuntut @m_fikris.
"Waktu itu dia juga lg nelfon temen gw (buat ngeyakini temen gw lanjut). Gw marah lah di situ, gw bilang penelitian macem apa maksa2 subjek penelitiannya. Gak fair klo punya penyakit malah buat neken orang bertindak semena-mena."
Bahkan pelaku sempat membuat story di WA dengan menulis jika penyakit dia kambuh gara-gara @m_fikris tidak menuruti keinginanya.
Akhirnya @m_fikris pun ngobrol dengan temannya dan diberi tahu jika itu fetish seksual seseorang.
"Nah setelah gw ngobrol ama temen gw. Katane hal2 kek pocong (dibungkus jarik) itu adalah fetish/kink gitu lah. Gw dikasih link beritane, gw kirim ke gilang dong. Dan ampe gw nulis ini gak dibales."
@m_fikris kemudian mengirimkan link berita tentang fetish kain jarik kepada pelaku, namun chatnya tidak dibalas sama sekali. Bahkan ternyata, korban pelaku tidak hanya @m_fikris, melainkan banyak laki-laki yang sudah menjadi korban pelaku. Unggahan inipun mendapat banyak komentar dari netizen.
Bahkan nama pelaku, Mas dan Bungkus trending di Twitter.
Sumber: TribunJateng via Twitter/@m_fikris