Demi Pacar Online, Wanita Malaysia Ini Kehilangan Rumah dan Harta Senilai Rp 1,2 Miliar
IDWS, Kamis, 12 Desember 2019 - "Cinta itu membutakan," merupakan kalimat yang sudah sering kita dengar. Namun terkadang kita ragu, bisa sebuta apa seseorang karena cinta?
Mungkin kasus yang menimpa wanita pengangguran berusia 50 tahun ini bisa jadi acuannya.
Menurut laporan New Straits Times, seorang wanita yang hanya ingin disebut sebagai Lee itu jadi korban penipuan cinta hingga seluruh hartanya habis karena diberikan kepada penipu tersebut.
Wanita ini pertama kali bertemu kekasihnya di Facebook dan ia telah memanggil pria tersebut sebagai 'suami'. Lee mengenal Kenneth Cheung pada Oktober tahun lalu, dan Kenneth mengaku tinggal di Amerika Serikat.
Ditemani oleh Anggota Majelis Stulang, Andrew Chen (kiri), Lee menunjukkan "foto" dari kekasih onlinenya, Kenneth Chen. (dok. The Star)
"Setelah beberapa minggu, Kenneth memberi tahu saya bahwa dia ingin mengirimi saya hadiah dalam bentuk perhiasaan, jam tangan, pakaian dalam, telepon genggam dan uang senilai RM800 juta (Rp 2,6 triliun)," kata Lee.
"Saya kemudian dihubungi oleh seorang pria yang mengaku sebagai agen bea cukai yang mengatakan barang-barang tersebut telah disita dan Kenneth telah ditangkap oleh Departemen Imigrasi," imbuh Lee.
Lee mengatakan bahwa petugas bea cukai memintanya melakukan serangkaian pembayaran untuk membebaskan Kenneth dan menerima hadiah-hadiah yang disita.
Lee sendiri mengaku belum pernah bertemu muka dengan Kenneth dan keduanya berhubungan hanya melalui panggilan video.
(dok. The Star)
"Pada Desember tahun lalu, saya mengajukan laporan polisi setelah saya gagal mendapatkan barang-barang yang disita meskipun telah melakukan pembayaran," ujarnya.
Namun, Lee masih percaya bahwa Kenneth adalah orang yang tulus. Lee menyalahkan dirinya sendiri yang ditipu oleh "petugas bea cukai" yang terus menuntut pembayaran darinya. Terlepas dari semua yang telah terjadi Lee mengaku masih terus mencintainya.
Dalam jangka waktu satu tahun, wanita yang tinggal di Johor, Malaysia ini mentransfer uang dengan jumlah total mencapai RM380.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar lewat beberapa akun bank.
Lee juga menjual rumahnya di Masai seharga RM230.000 atau Rp 773 juta dan meminjam anggota keluarga untuk melakukan pembayaran. Sayangnya, ia tetap tidak bisa menerima barang-barang yang dimaksud atau berkomunikasi dengan Kenneth.
Jangan mudah percaya dengan orang asing di internet
Lee sendiri disebutkan baru berani berbicara kepada media setelah menerima pertolongan dari seorang anggota majelis dari Stulang bernama Andrew Chen. Ia juga mengajukan laporan akan kasusnya itu kepada kepolisian Larkin.
Di lain pihak, Andrew Chen meminta kepada publik agar lebih waspada terhadap orang asing yang hanya dikenal lewat internet namun mengaku mau memberi hadiah.
"Jika kamu tahu ada anggota keluargamu yang mungkin jadi korban dari penipuan-penipuan seperti ini [online], bantu mereka untuk melangkah maju dan melaporkannya ke pihak otoritas. Pada kasus Lee, kami telah memberi detail akun-akun bank terkait kasus tersebut kepada pihak kepolisian sehingga mereka bisa memulai penyelidikan," kata Chen.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: New Straits Times