Viral Kasus Video Hoaks Restoran Pesugihan yang Melibatkan Roy Kiyoshi dan Ruben Onsu
IDWS, Kamis, 14 November 2019 - Baru-baru ini video ciri-ciri restoran yang menggunakan pesugihan yang dibuat oleh Robby Purba, Roy Kiyoshi, dan Ephien — dua nama terakhir dikenal sebagai orang Indigo — sempat membuat Roy Kiyoshi susah tidur. Video itu sendiri diunggah di kanal YouTube milik Robby.
Video itu jadi masalah ketika diunggah ulang oleh akun YouTube Hikmah Kehidupan yang "memelintir" konten tersebut dengan hanya menyajikan potongan-potongan video buatan Roy-Robby-Ephien serta menyebut restoran Geprek Bensu milik presenter Ruben Onsu sebagai salah satu tempat makan yang menggunakan pesugihan.
Roy Kiyoshi (tengah) di Jakarta Barat, Senin (11/11). (Kompas.com/Revi C Rantung)
Ruben kemudian melaporkan pemilik akun Hikmah Kehidupan ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut dibuat oleh Jordi Onsu didampingi pengacara PT Onsu Pangan Perkasa (OPP), Minola Sebayang. Laporan itu diterima dengan nomor laporan LP/7252/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus, dengan sangkaan pasal 27 Ayat 3 UU ITE juncto pasal 45.
Akun Hikmah Kehidupan sendiri jadi sorotan lantara dituding menyebarkan informasi hoaks, dan kini telah hilang dari YouTube. Hal itu dibenarkan oleh kuasa hukum Roy Kiyoshi, Henry Indraguna.
“Akun YouTube Hikmah Kehidupan kami sudah Google lagi berkali-kali sudah hilang. Beritanya kayak begini, berita hoaks katanya sudah enggak bisa dibuka lagi,” kata Henry Indraguna saat jumpa pers di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/11/2019) dikutip dari Kompas.com.
Roy Kiyoshi yang namanya ikut terseret sempat merasa khawatir akan ikut dilaporkan hingga tak bisa tidur.
"Secara psikis aku enggak bisa tidur," aku Roy pada Rabu (13/11), dikutip dari kumparan. Untungnya kini ia bisa bernafas lega, lantara Ruben tidak mengikutkan namanya dalam laporan ke polisi. "Aku sedikit lega dan bisa tidur," tambah Roy.
Pria berpenampilan cukup nyentrik ini merasa dirinya bersama Robby dan Ephien diadu domba dengan Ruben oleh akun Hikmah Kehidupan, padahal ia merasa hubungannya dengan Ruben cukup baik.
"Awalnya [mikir], 'Gila nih oang adu domba.' Aku sampai bingung dan kontekan sama manajer ini gimana. Padahal, aku dan koko (Ruben) sama-sama korban," lanjut Roy.
Pria 32 tahun itu mengaku sudah memaafkan pemilik maupun pengelola akun YouTube Hikmah Kehidupan. Kendati demikian, Roy tetap bakal memprosesnya ke jalur hukum. Ia rencananya akan melaporkan si pelaku ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (14/11).
"Ini saatnya gue speak up, biar orang itu jera, supaya jangan sembarangan ngomong dan fitnah orang," tutup Roy Kiyoshi.
Pengelola akun Hikmah Kehidupan minta maaf ke Ruben Onsu
Di lain pihak, pengacara OPP, Minola Sebayang, menuturkan bahwa pengelola akun YouTube Hikmah Kehidupan telah berinisiatif bertemu dengan Ruben Onsu untu meminta maaf.
Ruben Onsu saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (12/11). (Kompas.com/Baharuddin AL)
Dari hasil pertemuan tersebut, Minola mengatakan, pengelola akun ingin meminta maaf kepada Ruben karena telah melakukan fitnah isu pesugihan terhadap bisnis kuliner Geprek Bensu.
"Yang datang itu namanya Abri didampingi satu orang yang mengaku sebagai ayahnya dan satu orang yang mengaku sebagai temannya. Saat saya tanya apa maksud kedatangan, mereka bilang ingin menemui Ruben Onsu untuk meminta maaf," ujar Minola jumpa pers di Gedung Palma One, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Sayangnya, pengelola akun tidak bisa berjumpa dengan Ruben Onsu dan Jordi Onsu. Ruben dan Jordi tidak bisa hadir karena ada pekerjaan. Minola pun menanyakan alasan pengelola akun membuat narasi yang memfitnah bisnis kuliner milik Ruben Onsu.
"Saya tanya, 'siapa yang bikin narasinya?'. Dia bilang, 'saya pak yang buat narasinya'. Dia bilang sumbernya dari orang lain. Tapi, memang dia mengakui di sumber itu RK ( Roy Kiyoshi) tidak menyebutkan nama, tetapi inisial R," kata Minola.
"Namun, mungkin ada komentar yang bilang R itu Ruben Onsu. Komentar itu jadi inspirasi dia membuat konten. Jadi, mereka sadar akan kesalahan mereka sehingga akhirnya datang untuk minta maaf," tambah Minola.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: kumparan, Kompas.com