Ngeri, Stalker Amati Pantulan Bola Mata Idolanya di Sebuah Foto Untuk Mengetahui Tempat Tinggal Sang Idola
IDWS, Jumat, 11 Oktober 2019 - Memang wajar bila seseorang sangat bersemangat bisa bertemu dengan idola mereka secara langsung, namun bukan berarti ia harus menggunakan cara-cara ilegal untuk mendekati idolanya hingga mengganggu privasinya.
Hibiki Sato, stalker bak agen intelejen negara yang melecehkan idolanya. (Tokyo Reporter)
Para penggemar yang terlalu fanatik dan menghalalkan segala cara demi menemui, mendekati, atau bahkan memiliki idola mereka ini sering kali disebut sebagai stalker atau penguntit.
Beragam cara digunakan oleh para stalker ini untuk mendekati idola mereka, namun kasus yang melibatkan seorang idol Jepang bernama Ena Matsuoka ini menunjukkan bahwa stalker pun bisa mengadopsi cara yang terdengar lebih pantas digunakan oleh agen intelejen negara.
Ena Matsuoka, idol yang diserang oleh Hibiki Sato. Dari foto sebelah kiri lah Hibiki mengetahui stasiun mana yang digunakan Ena untuk pulang ke kediamannya. (China Press)
Seorang pria pengemar berat Ena Matsuoka yang dilaporkan bernama Hibiki Sato telah diringkus oleh Kepolisian Metropolitan Tokyo baru-baru ini karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap Ena Matsuoka yang merupakan anggota dari grup idol Tenshitsukinukeniyomi. Pelecehan itu terjadi di kediaman sang idol.
Hibiki dilaporkan mendekati Ena dari belakang, lalu menutup wajahnya dengan handuk sebelum kemudian menggerayangi tubuhnya. Kelakuan Hibiki itu mengakibatkan luka pada wajah Ena.
Jadi, bagaimana Hibiki bisa mengetahui kediaman Ena?
Menurut pihak kepolisian Tokyo yang menginterogasi Hibiki, si stalker berkacamata itu mengaku menemukan lokasi Ena dari sebuah foto yang ia unggah ke media sosial. Lebih tepatnya, Hibiki mempelajari pantulan di bola mata Ena di foto tersebut.
Pantulan dari kedua bola mata Ena membuat Hibiki mengetahui di mana foto tersebut diambil. (9gag)
Foto yang diunggah Ena tersebut memiliki resolusi yang sangat tinggi, sehingga Hibiki memperbesar foto tersebut dan mempelajari di mana Ena berada saat mengambil foto itu dari pantulan di kedua bola mata sang idol. Dari sana, Hibiki mengetahui bahwa foto itu diambil di suatu stasiun kereta api.
Hibiki lantas datang ke stasiun tersebut untuk menunggu Ena. Lalu ia membuntuti idolanya itu hingga sampai ke apartemen tempat Ena tinggal. Kemudian di situlah Hibiki melakukan aksi bejatnya.
Kepolisian Metropolitan Tokyo mewanti-wanti masyarakat akan bahaya teknologi digital yang semakin maju, karena bisa jadi ada pihak tak bertanggung jawab yang memanfaatkan teknologi tersebut untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: World of Buzz