Politikus Jepang Ini yang Menang Karena Tolak Sensor Konten Dewasa Dalam Anime dan Manga
IDWS, Sabtu, 27 Juli 2019 - Politikus sekaligus pemimpin dari "Party to Protect Freedom of Expression" (Partai untuk Melindungi Kebebasan Berekspresi), Taro Yamada (52) memenangkan sebuah kursi dalam Dewan Penasihat Jepang dalam pemilihan pada hari Minggu (20/7/2019), dilansir dari Asahi. Tak hanya itu, ia menang mutlak dengan 530 ribu suara. Ia terpilih sebagai kandidat representasi proporsional untuk partai berkuasa di Jepang saat ini, LDP (Liberal Democratic Party).
(Asahi)
Apa yang membedakan Yamada dengan politikus-politikus lainnya adalah kampanyenya yang mendukung hal-hal terkait komunitas otaku seperti kebebasan dalam berbicara dan privasi di internet.
Pada 2012, ia maju sebagai kandidat dari "Your Party" (grup pecahan LDP yang dibubarkan pada 2014) dan terpilih untuk duduk dalam Dewan Penasihat Jepang. Dalam masa pengabdiannya kala itu, ia menentang penerapan hukum pornografi anak dalam anime dan manga.
(Asahi)
Kali ini untuk kampanye pemilihannya, Yamada menekankan penentangannya akan situs-situs bajakan dan dukungannya terhadap legalisasi karya-karya buatan komunitas otaku seperti fanart atau fanfiction.
Tak hanya itu, Yamada juga mengampanyekan peningkatan situasi kerja dalam industri anime (di mana banyak pekerja di dalamnya disebut bekerja dengan bayaran rendah serta jam kerja yang tinggi), hak-hak para penyandang disabilitas, privasi internet, dan hak bagi orang Jepang, terutama wanita, untuk tetap mempertahankan nama keluarga mereka meski telah menikah.
Yamada juga punya cara unik dalam berpromosi. Ia menggunakan sebuah van yang dilengkapi sistem audio lengkap dengan speaker keras yang mengumandangkan lagu berjudul "Yamada Taro no Uta" (Lagu Yamada Taro) di pusat komunitas Otaku di Akihabara.
????????????????????????????????????!#????53???????? pic.twitter.com/0iblUYHT1v — ???????????34b (@UL14_MITINOKU) July 6, 2019
Yang lebih unik lagi, Yamada disebut juga menentang penerapan sensor dalam industri manga dan anime. "Mengaburkan [konten dewasa] dalam anime dan manga hanya akan membuatnya makin erotis," sebut Yamada dilansir dari Nico News.
(Asahi)
Berkat kampanye dan aksi-aksinya itu, Yamada dijuliki "Defender of ACG" atau "Pelindung dari ACG". ACG sendiri merupakan singkatan dari Anime, Comic dan Game.
Setelah kemenangan Yamada dipastikan, namanya pun jadi trending topic di Twitter Jepang. Seniman dari manga Negima dan UQ Holder! sekaligus aktivis kebebasan berpendapat, Ken Akamatsu, mencuitkan promosinya terhadap Yamada. "Dengan kemenangan Yamada [Taro], kita bisa mengawasi inisiatif-inisiatif Partai Berkuasa untuk meregulasi anime dan manga."
Rupanya keluarga Yamada sendiri merupakan fanatik ACG. Putrinya merupakan seorang cosplayer yang rutin mengajaknya ke pameran manga terbesar di Jepang, Comic-con.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Asahi, Nico News, ITMedia (Yohei Katabuchi)