Tak Mau Kalah dengan Serbuan ke Area 51, Ribuan Netizen Indonesia Ikuti Acara 'Serbu Pantai Parangtritis Pakai Baju Hijau'
IDWS, Minggu, 21 Juli 2019 - Dunia dan Amerika Serikat tengah dihebohkan dengan sebuah ajakan di Facebook untuk menyerbu wilayah terlarang Area 51 yang selama ini dikenal sebagai pusatnya teori-teori serta spekulasi mengenai alien. Sampai-sampai pihak Angkatan Udara AS yang merupakan penghuni Area 51 resmi merasa perlu untuk membuat peringatan keras agar tidak menyatroni kandang mereka begitu melihat betapa banyak respon dari para netizen yang antusias mengikuti ajakn gila tersebut.
Tak mau kalah, netizen Indonesia pun juga membuat acara sendiri dengan tujuan lokal namun tak kalah seramnya. Apabila di Area 51 yang diuji adalah kesabaran militer AS, maka di Indonesia yang diuji adalah kesabaran dari Nyi Roro Kidul yang disebut-sebut merupakan Ratu penguasa laut selatan.
Screenshot ajakan di Facebook bertajuk "Ayo Ribuan Orang Serbu Parangtritis Pakai Baju Hijau". (Facebook)
Acara bertajuk "Ayo Ribuan Orang Serbu Parangtritis Pakai Baju Hijau" ini telah menarik minat lebih dari 14 ribu orang dengan lebih dari 7.200 orang menyatakan tertarik untuk mengikutinya. Tanggal dari acara dirubah-rubah untuk menghindari "prediksi 'Time Traveller Meme' tentang 'Hilang Masal di Pantai Selatan'". Yang jelas, sejauh ini antara tanggal 23 atau 24 September 2019 pukul 10 .00 WIB bertempat di Pantai Parangtritis, Yogyakarta.
Selama ini memang dikenal bahwa merupakan pantangan mengunjungi Pantai Parangtritis mengenakan baju hijau, maka dari itu acara itu sengaja mengajak orang-orang untuk menantang tradisi tersebut secara beramai-ramai.
"Karena Area 51 terlalu jauh, kita pilih spot lain yang sama menantangnya.. Kita sebut saja Area +62. Katanya pakai baju hijau ke parangtritis bisa ngilang. Apakah kalau ribuan orang yang pakai akan menghilang seketika seperti dijentik Thanos?" Begitu pesan yang tercantum.
Tanggapan Dinas Pariwisata Bantul
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan pihaknya belum menerima pemberitahuan acara tersebut baik secara tulisan maupun lisan.
“Setahu saya belum (ada izin). Baik dengan surat atau lisan,” ujar Kwintarto kepada kumparan, Jumat (19/7). Menurut dia, jika acara diikuti hingga ribuan orang, maka harusnya panitia berkoordinasi dengan Pariwisata. Hal ini tak lain agar tidak terjadi penumpukan pengunjung jika di hari yang sama sudah ada kegiatan lain.
“Logikanya mestinya ada pemberitahuan. Jangan sampai kalau melibatkan orang banyak di situ, space yang pada hari yang waktu bersamaan mungkin digunakan. Jangan sampai nanti terus tumpukan. Begitu maksud saya,” ujarnya.
Tak hanya soal kenyamanan bagi pengunjung, izin kegiatan diperlukan agar masyarakat setempat mengetahui. Hal ini lantaran bisa saja acara yang tak biasa ini memiliki dampak sosial bagi masyarakat setempat.
Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Parangtritis, Ali Sutanto saat dikonfirmasi juga mengaku belum mendapat koordinasi terkait acara nyleneh tersebut.
“Saya kurang tahu kalau ada acara itu karena tidak ada koordinasi dengan kami SAR Parangtritis,” singkatnya.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: kumparan