Berpakaian Ala Pegawai Kantoran, Sutrisno si Pedagang Mi Lidi Keliling Ini Mampu Mencuri Perhatian
IDWS, Sabtu, 22 Juni 2019 - Kita sudah lumrah melihat penjaja makanan keliling. Saking seringnya, kita sudah terbiasa dengan pakaian yang mereka dan tidak mempedulikannya karena biasanya seadanya saja. Namun bagaimana jika kamu melihat seorang penjaja makanan keliling mengenakan pakaian ala orang kantoran? Pasti langsung mencuri perhatian dan penasaran bukan?
Hal itulah yang dimanfaatkan oleh Sutrisno (23), warga Perumahan Tanjung, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Sehari-hari ia mencari nafkah dengan berjualan mi lidi.
Melansir Kompas.com, pria yang akrab dipanggil Reno ini biasa menjual mi lidi dengan harga antara Rp 1.000 dan Rp 2.000. Ia dibantu ibu dan adiknya menyiapkan daganngannya itu dari pukul 10.00-13.00 WIB sebelum kemudian ia mandi dan mengenakan setelan jas rapi dengan kemeja putih, dasi merah serta sepatu pantofel layaknya orang kantoran. Ia lalu berangkat menjajakan mi lidi pada sore harinya.
Ia menjajakan mi lidi tersebut dengan menaiki sepeda motor, dan tak lupa ia juga menyiapkan bumbu mi lidi yang bisa dipilih pembeli.
Berjualan mi lidi keliling dengan penampilan perlente tersebut sudah ia lakoni selama empat bulan. "Biasanya mangkal di sekitaran Alun-alun Pekalongan. Hari Minggu di Lapangan Mataram Kota," kata Reno, Kamis (20/6/2019) dikutip dari Kompas.com.
Surtrisno alias Reno saat tengah melayani pembeli dagangan mi lidinya di Alun-alun Kota Pekalongan, Jawa Tengah. (Kompas.com/Ari Himawan)
Reno menceritakan dulunya waktu masih bekerja di pabrik, ia juga sudah berjualan mi lidi keliling. Pada suatu hari, ia lupa melepas pakaian kantorny saat berjualan mi lidi keliling.
"Saat itu, lupa mencopot seragam yang rapi pas jualan mi lidi. Malah banyak yang membeli barang dagangannya karena melihat rapi dan bersih. Banyak juga yang membeli turun dari mobil karena mungkin penampilan saya menarik perhatian," terang Reno.
Asal muasal ia berjualan mi lidi keliling itu karena hobinya membeli makanan ringan tersebut. Lalu muncul ide berjualan sehingga ia keluar dari perusahaan tempat ia bekerja, karena penghasilan berjualan mi lidi yang lumayan untuk menghidupi keluarganya.
"Saya tulang punggung keluarga, ibu menjahit dan dua adik saya sekolah. Sementara bapak sakit sehingga membuat saya harus bekerja keras," ungkap Reno.
Ia mengaku dengan berjualan mi lidi, ia dapat memperoleh penghasilan Rp 150.000-Rp 200.000 per hari. Saat ia berjualan di Alun-alun Kota Pekalongan, banyak pembeli yang kebanyakan membeli karena penasaran. Bahkan ada juga sejumlah pembeli yang sengaja memfoto Reno ketika berjualan mi lidi.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com